Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Ini 3 Faktor Elektabilitas Sugiri Sancoko Tinggi di Ponorogo

Ini 3 Faktor Elektabilitas Sugiri Sancoko Tinggi di Ponorogo

Ponorogo (beritajatim.com) – Indopol Survey and Consulting beberapa hari lalu melakukan survei di Kabupaten Ponorogo. Lembaga survei tersebut melakukan survei terkait dengan evaluasi kebijakan pemerintah dan dinamika politik pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 di bumi reog. Hasilnya, elektabilitas bupati petahana Sugiri Sancoko tinggi dibandingkan dengan kandidat-kandidat yang ada.

Direktur Indopol Jawa Timur Fauzin menyampaikan 3 faktor tingginya elektabilitas Sugiri Sancoko selaku bupati petahana di Kabupaten Ponorogo. Pertama, kondisi ekonomi masyarakat Ponorogo mulai membaik. Kondisi keluarga masyarakat di Ponorogo saat ini dibandingkan dengan 1 tahun terakhir adalah kondisinya sudah mulai lebih baik dan jauh lebih baik. Dalam surveinya menempati angka 66,83 persen untuk responden yang menjawab kondisi ekonomi lebih baik dan jauh lebih baik. Hal itu merupakan dampak dari pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah setempat selama Bupati Sugiri Sancoko memimpin.

“Faktor pertama kondisi ekonomi masyarakat Ponorogo yang mulai membaik. Hal itu merupakan dampak dari pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah,” kata Fauzin, ditulis Jumat (10/05/2024).

Kemudian faktor kedua yakni tingkat kepuasan kinerja bupati Sugiri Sancoko pada saat ini cukup tinggi. Bahkan, trennya pun cenderung naik, mulai bulan Maret 2023, Oktober 2023 hingga puncaknya di bulan April 2024. Yakni kepuasan publik diangka 85 61 persen.

“Tren kepuasan atas kinerja bupati saat ini cukup tinggi. Dari bulan Maret 2023 hingga April 2024 cenderung naik,” katanya.

Lebih lanjut, faktor ketiga yang membuat elektabilitas Sugiri Sancoko tinggi yakni semua program yang dijalankan cukup mendapatkan apresiasi puas dan sangat oleh masyarakat. Program yang tingkat kepuasan tertinggi adalah wajib hapalan juz amma bagi lulusan siswa SD. Selain itu juga ada layanan kependudukan dan catatan sipil.

“Sementara untuk program yang kepuasannya relatif rendah adalah pembangunan jalan dan bantuan pupuk,” katanya.

Selain itu, menurut Fauzin selaku alumni Universitas Brawijaya Malang, alasan elektabilitas Sugiri Sancoko melesat jauh meninggalkan figur-figur calon bupati lainnya adalah menurut masyarakat relasisasi janji-janji saat kampanye dulu terealisasi baik. Dari situ kepuasan masyarakat yakni sebesar 82.93 persen masyarakat yang merasakan.

Untuk diketahui sebelumnya, menjelang Pilkada 2024, lembaga survei kembali melakukan tugasnya di wilayah Kabupaten Ponorogo. Kali ini yang melakukan survei ialah Indopol survey and consulting. Dalam survei Indopol tersebut, elektabilitas bupati petahana Sugiri Sancoko menduduki peringkat tertinggi. Orang nomor 1 di Ponorogo itu, mengungguli nama-nama kandidat lain yang dinilai berpotensi dalam pemilihan bupati dan wakil bupati tahun 2024.

Data dari Indopol, elektabilitas Sugiri Sancoko menduduki peringkat pertama dengan angka 62,20 persen. Kemudian urutan kedua ada nama Ibnu Multazam dengan angka 3,17 persen. Ada 3 nama kandidat yang memiliki angka yang sama 1,71 persen yakni Ibnu Al Fandy, Ipong Muchlissoni dan Lisdyarita.

Selanjutnya, ada nama Mas Didik Subagio dengan angka elektabilitas 0,98 persen, Supriyanto dengan angka 0,73 persen. Kemudian ada nama Segoro Luhur dan Eko Mulyadi, yang masing-masing memiliki angka yang sama, yakni 0,48 persen. Sedangkan yang belum menentukan pilihan ada 26,10 persen.

“Elektabilitas Sugiri Sancoko unggul jauh dari kandidat lainnya jelang Pilkada 2024 ini. Elektabilitas Sugiri Sancoko diangka 62,20 persen,” kata Direktur Indopol Jatim Fauzin. [end/aje]