Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

9 Kebiasaan yang Bisa Bikin Perut Buncit, Ternyata Bukan Gara-gara Nasi

9 Kebiasaan yang Bisa Bikin Perut Buncit, Ternyata Bukan Gara-gara Nasi

Jakarta

Ada beberapa kebiasaan sehari-hari yang tanpa disadari justru menyebabkan perut buncit. Terutama kebiasaan yang sering pada malam hari dilakukan sebelum tidur.

Selain mungkin bisa mengganggu penampilan, perut buncit juga bisa berisiko bagi kesehatan tubuh jika sering diabaikan. Oleh sebab itu, ketahui beberapa kebiasaan bikin perut buncit berikut ini.

Kebiasaan di Malam Hari yang Bikin Perut Buncit

1. Suka Minum Susu Sebelum Tidur

Ahli nutrisi dari The Nutrition Twins, Tammy Lakatos Shames dan Lyssie Lakatos, menyebut bahwa ada beberapa kebiasaan di malam hari yang berkontribusi pada penumpukan lemak di area perut.

Bagi sebagian orang, minum susu dianggap akan membantu mereka agar bisa tidur. Alasannya, karena susu mengandung triptofan, asam amino yang bisa membantu merilekskan sehingga seorang mungkin bisa merasa lebih baik.

Namun kebiasaan tersebut menjadi salah satu penyebab perut buncit, karena terdapat kalori ekstra di dalamnya.

“Jika kamu mulai minum 12 ons susu sebelum tidur setiap malam dan tidak mengubah apa pun dalam pola makan, berat badan kamu akan naik 12 pon (setara 5,4 kg) selama 6 bulan, dan perut menjadi salah satu tempat yang paling sering mengalaminya. Jika memilih susu skim, berat badan kamu akan tetap naik lebih dari 6 pon (2,7 kg) selama 6 bulan.” ujar The Nutrition Twins, dikutip dari laman Eat This, Not That yang tayang pada (18/06/2023).

2. Makan Saat Dekat Waktu Tidur

Kebiasaan bikin perut buncit lainnya adalah makan terlalu dekat dengan waktu tidur. Pasalnya ketika kita tidur, kita menghentikan pencernaan dan bekerja memperbaiki serta menyembuhkan tubuh kita.

“Jika ada makanan yang perlu dicerna di dalam usus, hal itu mengalihkan perhatian tubuh dari penyembuhan, karena tubuh berfokus pada pencernaan makanan. Ketika kamu tidur, tubuh mencoba menyimpan energi, memulihkan, dan memperbaiki, kalori tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik dan dapat berakhir dengan nasib buruk, sebagai lemak perut.” kata The Nutrition Twins.

Penelitian tahun 2022 yang dilakukan Universitas Northwestern mengungkapkan bahwa makan terlalu malam bisa mengacaukan ritme sirkadian. Hal ini berdampak negatif pada pengaturan gula darah dan metabolisme lemak.

3. Scroll Media Sosial

Main hp dan buka sosmed menjadi kebiasaan yang paling sering dilakukan di malam hari bukan? Nah, kalau kamu tidur sebaiknya segera tutup HP kamu!

Pasalnya, cahaya biru yang dipancarkan dari telepon seluler dan komputer akan menekan melatonin. Hal ini akan mengganggu ritme sirkadian serta tidur malam yang nyenyak.

“Jika kamu tidak tidur nyenyak, otak menginginkan energi dan menginginkan gula. Sehingga, seseorang mudah untuk makan makanan manis secara berlebihan dalam upaya menjaga otak tetap terjaga.” jelas Shames dan Lakatos.

Tidak hanya, itu kurang tidur juga bisa mempengaruhi hormon sehingga lebih sulit untuk mempertahankan jaringan otot ramping. Hal ini akan meningkatkan metabolisme, sehingga bisa lebih mudah untuk menambah lemak tubuh.

4. Terjaga Sambil Nonton TV

Menurut penelitian dalam The Nutrition Source Harvard, streaming TV dikaitkan dengan nilai kalori yang dikonsumsi lebih tinggi dan pola makan yang buruk. Tayangan TV seperti ikan juga bisa memicu seseorang untuk menginginkan camilan yang tidak sehat ketika menonton TV.

5. Konsumsi Kafein

Minum secangkir kopi di malam hari akan membuat seseorang terjaga di malam hari. Makannya, kafein bisa merusak tidur nyenyak.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Sleep Medicine , mengungkapkan bahwa kafein yang dikonsumsi 6 jam sebelum tidur bisa benar-benar bisa merusak tidur malam yang nyenyak.

Selain berlaku pada pola tidur, hal ini juga berpengaruh pada penambahan berat badan. Jadi, memang kalau kurang tidur itu bisa menyebabkan perut buncit.

Menurut laporan dari Harvard Health Publishing, kurang tidur berhubungan dengan peningkatan kadar hormon ghrelin yang membuat kamu lebih lapar. Pada ujungnya akan menyebabkan penambahan berat badan.

6. Stres

Dikutip dari Healthline, kortisol merupakan hormon yang penting untuk bertahan hidup. Mereka diproduksi oleh kelenjar adrenal atau disebut sebagai “hormon stres”.

Stres kronis dapat meningkatkan kadar kortisol Anda. Hal ini dapat meningkatkan keinginan Anda untuk memilih makanan berkalori tinggi demi kenyamanan, yang dapat menyebabkan kelebihan kalori dan penumpukan lemak visceral.

Hasil tinjauan tahun 2018 yang dilakukan oleh N R W Geike, dkk, menyebut bahwa stres kronis juga bisa berkontribusi terhadap kenaikan berat badan dan obesitas secara keseluruhan akibat kurang tidur, menurunkan motivasi untuk melakukan aktivitas fisik, dan meningkatkan hormon lapar.

7. Banyak Merokok

Merokok memang buruk bagi kesehatan, salah satu efek buruknya jug abisa terjadi di perut. Mengutip WebMD, semakin banyak merokok, maka semakin banyak lemak yang tersimpan di perut (dibandingkan di pinggul dan paha).

8. Tidak Melakukan Aktivitas Fisik

Olahraga jadi salah satu kunci kesehatan. Jika tubuh kurang bergerak, proses pembakaran kalori menjadi lebih lambat, sehingga bisa menyebabkan penumpukan lemak tak terkecuali di area perut.

Disarankan untuk melakukan gerakan intensitas sedang selama 30 menit setiap hari. Ini akan membantu membuat lingkar pinggang akan mengecil (dan otot akan membesar), meskipun berat badan tetap sama.

9. Konsumsi Alkohol

Kenapa pemabuk perutnya buncit? Karena alkohol mengandung kalori tinggi, sehingga bisa meningkatkan lemak perut.

Mengutip laman Health, salah satu dampak buruk dari minum alkohol secara berlebihan yaitu peningkatan berat badan karena bisa mempengaruhi hormon yang mengendalikan nafsu makan, rasa lapar, serta stres.

(khq/fds)