Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the acf domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/xcloud.id/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
8 Makanan ‘Biang Kerok’ Kolesterol Tinggi yang Jarang Disadari – Xcloud.id
Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

8 Makanan ‘Biang Kerok’ Kolesterol Tinggi yang Jarang Disadari

8 Makanan ‘Biang Kerok’ Kolesterol Tinggi yang Jarang Disadari

Jakarta

Banyak faktor yang dapat meningkatkan kolesterol, termasuk genetik, gaya hidup, dan pilihan makanan. Umumnya, hati atau liver memproduksi kolesterol yang digunakan untuk mensintesis hormon, memproduksi vitamin, dan membangun membran sel.

Beberapa orang memproduksi terlalu banyak kolesterol atau mengonsumsi makanan yang meningkatkan kolesterol dalam darah, sehingga mengakibatkan tingginya kadar kolesterol dalam darah.

Dikutip dari Eat This, Not That, kolesterol lipoprotein densitas rendah (LDL) atau kolesterol jahat yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri. Akibatnya, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Makanan dapat sangat berdampak langsung pada kadar kolesterol. Makanan pemicu kolesterol, misalnya seperti makanan yang tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dengan menghambat reseptor yang membuang kolesterol jahat dari darah.

Dikutip dari beberapa sumber, berikut makanan pemicu kolesterol:

1. Daging merah

Makanan pemicu kolesterol yaitu daging merah, terutama yang banyak mengandung lemak. Daging unggas seperti ayam juga mengandung lemak jenuh, jadi pilihlah daging merah atau ayam yang memiliki sedikit atau bahkan tanpa lemak.

2. Daging olahan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan daging olahan, seperti bacon hingga sosis sebagai karsinogen. Dikutip dari CNBC Make It, daging olahan juga mengandung banyak natrium dan lemak jenuh.

3. Makanan yang digoreng

Dikutip dari Real Simple, minyak yang digunakan untuk menggoreng makanan sering kali dihidrogenasi. Proses hidrogenasi minyak tak jenuh untuk memadatkannya menghasilkan lemak trans.

Makanan yang digoreng juga mengandung banyak lemak jenuh. Misalnya seperti kentang goreng ukuran sedang, mengandung 2,7 gram lemak jenuh.

4. Makanan cepat saji (fast food)

Ahli diet Alanna Cabrero mengungkapkan tidak ada yang tahu apakah restoran makanan cepat saji menggunakan minyak terhidrogenasi atau terhidrogenasi parsial untuk memasak makanan mereka.

“Restoran bahkan dapat menggunakan kembali minyak yang mengubah lemak dalam minyak menjadi lemak trans,” tutur Cabrero.

5. Makanan kemasan

Makanan olahan kemasan yang beku, seperti pizza, nugget, atau popcorn kemasan dapat mengandung lemak jenuh, minyak terhidrogenasi, atau lemak trans.

6. Makanan yang dipanggang atau kue kering

Beragam makanan yang dipanggang, seperti kue kering, kue, atau muffin selain mengandung gula, bisa juga mengandung lemak jenuh.

Kue coklat berukuran sedang mengandung 1,7 gram lemak jenuh dan croissant mini mengandung 5 gram lemak jenuh.

7. Minuman manis

Ahli nutrisi Lisa Andrews, MEd, RD, LD, menyarankan untuk menghentikan konsumsi minuman manis, seperti soda, jika ingin mengendalikan lipid.

Dikutip dari Eat This, Not That, mengonsumsi minuman manis dalam jumlah yang berlebihan dapat dikaitkan dengan dislipidemia. Itu merupakan kondisi saat kadar kolesterol dan trigliserida yang tidak normal dalam darah.

8. Mentega

Mentega merupakan makanan yang tidak disarankan bagi orang dengan kolesterol tinggi. Itu merupakan makanan olahan susu berlemak tinggi dengan 7,3 gram lemak jenuh per sendok makan.

Sebuah studi yang dipublikasi pada 2023 di Cureus menemukan bahwa saat buah alpukat dimasukkan ke dalam menu diet rendah lemak, hal itu dapat menurunkan kadar LDL.

(sao/naf)

Merangkum Semua Peristiwa