Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

7 Alasan Kenapa Gen-Z Semakin Malas Menikah

7 Alasan Kenapa Gen-Z Semakin Malas Menikah

Jakarta: Di Indonesia, pernikahan telah lama dianggap sebagai salah satu tonggak penting dalam kehidupan.

Namun, tren di kalangan Generasi Z menunjukkan pergeseran yang signifikan: semakin banyak yang merasa pernikahan bukanlah prioritas utama. Apa saja alasan di balik fenomena ini? Berikut ulasannya:
 
1. Tekanan Ekonomi
Generasi Z menghadapi tantangan ekonomi yang tidak kecil. Biaya hidup yang terus meningkat, harga properti yang semakin mahal, serta ketidakpastian pasar kerja membuat banyak dari mereka menunda atau bahkan enggan untuk menikah.

Mereka merasa belum siap secara finansial untuk memenuhi tanggung jawab dalam pernikahan, apalagi jika harus memiliki anak.
 
2. Prioritas Karier dan Pengembangan Diri
Generasi Z cenderung memprioritaskan karier dan pengembangan diri sebelum mempertimbangkan pernikahan.

Mereka ingin mencapai kestabilan finansial dan personal terlebih dahulu. Hal ini juga dipengaruhi oleh pandangan bahwa pernikahan bisa membatasi kebebasan untuk mengejar mimpi dan tujuan hidup.
 
3. Pergeseran Nilai Sosial
Nilai-nilai sosial di kalangan Generasi Z telah mengalami perubahan. Jika sebelumnya pernikahan dianggap sebagai suatu keharusan, kini banyak yang melihatnya sebagai pilihan.

Kebebasan dan otonomi pribadi menjadi prioritas utama. Bahkan, gaya hidup “childfree” mulai diterima di kalangan tertentu.
 
4. Pengalaman Pribadi yang Buruk
Banyak anggota Generasi Z yang tumbuh dalam keluarga dengan pengalaman buruk, seperti perceraian atau konflik rumah tangga.

Pengalaman ini membuat mereka ragu untuk membangun keluarga sendiri, karena takut mengulangi kesalahan yang sama.
 
5. Biaya Pernikahan yang Tinggi
Di Indonesia, pernikahan kerap kali menjadi acara besar yang melibatkan biaya tinggi untuk resepsi, adat, dan kebutuhan lainnya.

Hal ini membuat Generasi Z berpikir dua kali untuk menikah, terutama jika mereka merasa uang tersebut lebih baik digunakan untuk investasi atau kebutuhan pribadi.
 
6. Kemandirian Finansial
Kemandirian finansial menjadi tujuan utama bagi banyak Generasi Z. Mereka merasa bahwa menikah sebelum mencapai kestabilan ekonomi hanya akan menambah beban.

Dengan menunda pernikahan, mereka berharap bisa lebih fokus mencapai target finansial mereka.
 
7. Pengaruh Media Sosial
Media sosial turut membentuk pandangan Generasi Z terhadap pernikahan. Banyak yang lebih terinspirasi oleh kisah-kisah kebebasan dan eksplorasi diri daripada cerita tentang kehidupan rumah tangga.

Tekanan untuk menjalani kehidupan “sempurna” yang terlihat di media sosial juga membuat mereka takut gagal dalam pernikahan.

Generasi Z tidak serta-merta menolak pernikahan, tetapi mereka lebih selektif dan hati-hati dalam mengambil keputusan ini. Faktor ekonomi, nilai sosial yang berubah, dan pengalaman pribadi menjadi alasan utama mengapa mereka semakin malas menikah.

Pada akhirnya, keputusan untuk menikah atau tidak adalah pilihan pribadi yang harus dihormati, dengan mempertimbangkan kebahagiaan dan tujuan hidup masing-masing individu.

Baca Juga:
10 Tanda Kamu Sebenarnya Cakep Tapi Tidak Sadar

Jakarta: Di Indonesia, pernikahan telah lama dianggap sebagai salah satu tonggak penting dalam kehidupan.
 
Namun, tren di kalangan Generasi Z menunjukkan pergeseran yang signifikan: semakin banyak yang merasa pernikahan bukanlah prioritas utama. Apa saja alasan di balik fenomena ini? Berikut ulasannya:
 
1. Tekanan Ekonomi
Generasi Z menghadapi tantangan ekonomi yang tidak kecil. Biaya hidup yang terus meningkat, harga properti yang semakin mahal, serta ketidakpastian pasar kerja membuat banyak dari mereka menunda atau bahkan enggan untuk menikah.
 
Mereka merasa belum siap secara finansial untuk memenuhi tanggung jawab dalam pernikahan, apalagi jika harus memiliki anak.
 
2. Prioritas Karier dan Pengembangan Diri
Generasi Z cenderung memprioritaskan karier dan pengembangan diri sebelum mempertimbangkan pernikahan.
Mereka ingin mencapai kestabilan finansial dan personal terlebih dahulu. Hal ini juga dipengaruhi oleh pandangan bahwa pernikahan bisa membatasi kebebasan untuk mengejar mimpi dan tujuan hidup.
 
3. Pergeseran Nilai Sosial
Nilai-nilai sosial di kalangan Generasi Z telah mengalami perubahan. Jika sebelumnya pernikahan dianggap sebagai suatu keharusan, kini banyak yang melihatnya sebagai pilihan.
 
Kebebasan dan otonomi pribadi menjadi prioritas utama. Bahkan, gaya hidup “childfree” mulai diterima di kalangan tertentu.
 
4. Pengalaman Pribadi yang Buruk
Banyak anggota Generasi Z yang tumbuh dalam keluarga dengan pengalaman buruk, seperti perceraian atau konflik rumah tangga.
 
Pengalaman ini membuat mereka ragu untuk membangun keluarga sendiri, karena takut mengulangi kesalahan yang sama.
 
5. Biaya Pernikahan yang Tinggi
Di Indonesia, pernikahan kerap kali menjadi acara besar yang melibatkan biaya tinggi untuk resepsi, adat, dan kebutuhan lainnya.
 
Hal ini membuat Generasi Z berpikir dua kali untuk menikah, terutama jika mereka merasa uang tersebut lebih baik digunakan untuk investasi atau kebutuhan pribadi.
 
6. Kemandirian Finansial
Kemandirian finansial menjadi tujuan utama bagi banyak Generasi Z. Mereka merasa bahwa menikah sebelum mencapai kestabilan ekonomi hanya akan menambah beban.
 
Dengan menunda pernikahan, mereka berharap bisa lebih fokus mencapai target finansial mereka.
 
7. Pengaruh Media Sosial
Media sosial turut membentuk pandangan Generasi Z terhadap pernikahan. Banyak yang lebih terinspirasi oleh kisah-kisah kebebasan dan eksplorasi diri daripada cerita tentang kehidupan rumah tangga.
 
Tekanan untuk menjalani kehidupan “sempurna” yang terlihat di media sosial juga membuat mereka takut gagal dalam pernikahan.
 
Generasi Z tidak serta-merta menolak pernikahan, tetapi mereka lebih selektif dan hati-hati dalam mengambil keputusan ini. Faktor ekonomi, nilai sosial yang berubah, dan pengalaman pribadi menjadi alasan utama mengapa mereka semakin malas menikah.
 
Pada akhirnya, keputusan untuk menikah atau tidak adalah pilihan pribadi yang harus dihormati, dengan mempertimbangkan kebahagiaan dan tujuan hidup masing-masing individu.
 
Baca Juga:
10 Tanda Kamu Sebenarnya Cakep Tapi Tidak Sadar

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

(SUR)