Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

6 Negara dengan Konsep Bela Negara yang Unik

6 Negara dengan Konsep Bela Negara yang Unik

Jakarta: Bela negara adalah tanggung jawab setiap warga negara untuk mempertahankan keutuhan dan kedaulatan negara. Setiap negara memiliki cara dan bentuk bela negara yang berbeda, tergantung pada sejarah, budaya, serta kondisi sosial dan politik masing-masing negara. 

Bela negara memang bisa berbeda bentuk dan caranya di setiap negara. Beberapa negara mengutamakan wajib militer untuk mempertahankan keutuhan bangsa, sementara negara lain lebih mengedepankan kesadaran sosial, pendidikan moral, dan kerja sama sebagai bagian dari tanggung jawab warganya. 

Meski begitu, masing-masing sistem dan konsep memiliki tujuan yang sama yakni memastikan negara tetap aman, kuat, sejahtera, dan berdaulat. Merangkum dari berbagai sumber, berikut ini beberapa negara dengan konsep bela negara yang unik:  
1. Swiss

Swiss memiliki sistem pertahanan yang sangat khas, yaitu sistem milisi yang mengharuskan semua pria di usia 18 hingga 34 tahun untuk mengikuti pelatihan militer, meskipun mereka tidak aktif di militer secara permanen. 

Menurut Federal Department of Defence Swiss, laki-laki yang dianggap cukup bugar untuk mengikuti wajib militer adalah laki-laki yang ‘memenuhi persyaratan secara fisik, intelektual, dan mental untuk wajib militer atau layanan perlindungan sipil dan mampu menuntaskan tugas-tugas tersebut tanpa melukai diri sendiri atau orang lain’. Sedangkan mereka yang tidak memenuhi syarat harus membayar pajak pendapatan tahunan tambahan sebesar 3% hingga mencapai usia 30 tahun, kecuali penyandang disabilitas. 
 

 

2. Singapura

Singapura memiliki sistem wajib militer yang sangat ketat. Setiap pria Singapura diwajibkan untuk mengikuti pelatihan militer selama dua tahun setelah mencapai usia 18 tahun. Setelah itu, mereka harus mengikuti pelatihan cadangan setiap tahun hingga usia 40-50 tahun, tergantung pada pangkat yang mereka pegang. 

Sistem ini diterapkan untuk menjaga keamanan negara yang sangat strategis, mengingat posisi geografis Singapura yang rawan ancaman. Singapura juga memiliki persiapan pertahanan yang sangat canggih dengan teknologi tinggi.
3. Israel

Berbeda dengan negara lain yang mewajibkan militer hanya bagi laki-laki, di Israel program wajib militer berlaku untuk pria dan wanita sejak usia 18 tahun. Durasi pelatihan ini minimal tiga tahun untuk pria, sedangkan bagi wanita berlangsung selama dua tahun.
4. Korea Selatan

Korea Selatan menerapkan wajib militer untuk semua pria muda di negara itu. Semua pria yang telah berusia antara 18 hingga 28 tahun wajib menjalani pelatihan militer selama sekitar dua tahun. Meskipun tidak ada kewajiban bagi wanita, banyak perempuan yang memilih untuk bergabung dengan militer sukarela. Wajib militer ini bertujuan untuk mempertahankan negara dari ancaman Korea Utara, yang secara historis telah menimbulkan ketegangan antara kedua negara.
5. Jepang

Jepang memiliki pendekatan bela negara yang lebih fokus pada keterampilan non-militer, seperti k?odo gijutsu (kerja sama) dan pendidikan moral. Setelah Perang Dunia II, Jepang mengadopsi konstitusi pacifis yang melarang penggunaan kekuatan militer untuk menyelesaikan konflik. Oleh karena itu, bela negara di Jepang lebih ditekankan pada penguatan solidaritas sosial dan persatuan nasional. Selain itu, Jepang memiliki sistem pertahanan diri yang didukung oleh teknologi dan diplomasi internasional.
6. Tiongkok

Negara ini menerapkan bela negara melalui wajib militer, tetapi hanya dalam kondisi tertentu. Secara umum, partisipasi dalam militer bersifat sukarela. Namun, setiap warga negara laki-laki berusia 18-22 tahun harus siap untuk memenuhi panggilan bela negara jika dibutuhkan.

Jakarta: Bela negara adalah tanggung jawab setiap warga negara untuk mempertahankan keutuhan dan kedaulatan negara. Setiap negara memiliki cara dan bentuk bela negara yang berbeda, tergantung pada sejarah, budaya, serta kondisi sosial dan politik masing-masing negara. 
 
Bela negara memang bisa berbeda bentuk dan caranya di setiap negara. Beberapa negara mengutamakan wajib militer untuk mempertahankan keutuhan bangsa, sementara negara lain lebih mengedepankan kesadaran sosial, pendidikan moral, dan kerja sama sebagai bagian dari tanggung jawab warganya. 
 
Meski begitu, masing-masing sistem dan konsep memiliki tujuan yang sama yakni memastikan negara tetap aman, kuat, sejahtera, dan berdaulat. Merangkum dari berbagai sumber, berikut ini beberapa negara dengan konsep bela negara yang unik:  

1. Swiss

Swiss memiliki sistem pertahanan yang sangat khas, yaitu sistem milisi yang mengharuskan semua pria di usia 18 hingga 34 tahun untuk mengikuti pelatihan militer, meskipun mereka tidak aktif di militer secara permanen. 
Menurut Federal Department of Defence Swiss, laki-laki yang dianggap cukup bugar untuk mengikuti wajib militer adalah laki-laki yang ‘memenuhi persyaratan secara fisik, intelektual, dan mental untuk wajib militer atau layanan perlindungan sipil dan mampu menuntaskan tugas-tugas tersebut tanpa melukai diri sendiri atau orang lain’. Sedangkan mereka yang tidak memenuhi syarat harus membayar pajak pendapatan tahunan tambahan sebesar 3% hingga mencapai usia 30 tahun, kecuali penyandang disabilitas. 
 

 

2. Singapura

Singapura memiliki sistem wajib militer yang sangat ketat. Setiap pria Singapura diwajibkan untuk mengikuti pelatihan militer selama dua tahun setelah mencapai usia 18 tahun. Setelah itu, mereka harus mengikuti pelatihan cadangan setiap tahun hingga usia 40-50 tahun, tergantung pada pangkat yang mereka pegang. 
 
Sistem ini diterapkan untuk menjaga keamanan negara yang sangat strategis, mengingat posisi geografis Singapura yang rawan ancaman. Singapura juga memiliki persiapan pertahanan yang sangat canggih dengan teknologi tinggi.

3. Israel

Berbeda dengan negara lain yang mewajibkan militer hanya bagi laki-laki, di Israel program wajib militer berlaku untuk pria dan wanita sejak usia 18 tahun. Durasi pelatihan ini minimal tiga tahun untuk pria, sedangkan bagi wanita berlangsung selama dua tahun.

4. Korea Selatan

Korea Selatan menerapkan wajib militer untuk semua pria muda di negara itu. Semua pria yang telah berusia antara 18 hingga 28 tahun wajib menjalani pelatihan militer selama sekitar dua tahun. Meskipun tidak ada kewajiban bagi wanita, banyak perempuan yang memilih untuk bergabung dengan militer sukarela. Wajib militer ini bertujuan untuk mempertahankan negara dari ancaman Korea Utara, yang secara historis telah menimbulkan ketegangan antara kedua negara.

5. Jepang

Jepang memiliki pendekatan bela negara yang lebih fokus pada keterampilan non-militer, seperti k?odo gijutsu (kerja sama) dan pendidikan moral. Setelah Perang Dunia II, Jepang mengadopsi konstitusi pacifis yang melarang penggunaan kekuatan militer untuk menyelesaikan konflik. Oleh karena itu, bela negara di Jepang lebih ditekankan pada penguatan solidaritas sosial dan persatuan nasional. Selain itu, Jepang memiliki sistem pertahanan diri yang didukung oleh teknologi dan diplomasi internasional.

6. Tiongkok

Negara ini menerapkan bela negara melalui wajib militer, tetapi hanya dalam kondisi tertentu. Secara umum, partisipasi dalam militer bersifat sukarela. Namun, setiap warga negara laki-laki berusia 18-22 tahun harus siap untuk memenuhi panggilan bela negara jika dibutuhkan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

(PRI)