Ngawi (beritajatim.com) – Jumlah penerima manfaat (KPM) bantuan langsung tunai (BLT) dari dana desa (DD) di Kabupaten Ngawi mengalami penurunan. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Ngawi mencatat jumlah KPM tahun ini hanya mencapai 6.092 KPM, sedangkan tahun 2023 mencapai 7.385 KPM.
‘’Penurunan KPM ini tersebar di 213 desa di Ngawi. Jadi ada sekitar 1.293 KPM yang sudah tidak menerima BLT DD,” kata Kabul Tunggul Winarno, Kepala DPMD Kabupaten Ngawi, Sabtu (27/4/2024).
Kabul menjelaskan, penurunan KPM ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, ada KPM yang sudah meninggal dunia. Kedua, KPM telah mendapatkan program jaring pengaman sosial lain dari pemerintah. Ketiga, KPM sudah tidak memenuhi syarat lagi untuk menerima manfaat BLT DD.
“Penurunan ini terjadi setelah dilakukan validasi data. Tentu saja dengan menurunnya jumlah KPM ini sebagai bukti bahwa penanganan keluarga miskin ekstrem di Ngawi dianggap berhasil,” tambahnya.
Kabul menjelaskan bahwa usulan KPM BLT DD berasal dari masing-masing desa. Usulan tersebut disampaikan melalui rapat musyawarah desa dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan tokoh masyarakat.
‘’Besaran pagu anggaran yang diperuntukan BLT DD maksimal 25 persen dari pagu dana desa yang diterima di masing-masing desa. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa KPM yang menerima BLT DD benar-benar valid. Sudah sesuai dengan validasi data,” terangnya.
Kabul menyebutkan pagu anggaran BLT DD tahun 2024 ini mencapai Rp 21,9 miliar untuk 6.092 KPM. Setiap KPM akan menerima sebesar Rp 300 ribu setiap bulannya selama 12 bulan. “Pencairan bisa disalurkan 3 bulan sekaligus,” ujarnya.
Penurunan KPM BLT DD di Ngawi ini menunjukkan bahwa program penanggulangan kemiskinan di daerah tersebut menunjukkan hasil. Namun, masih ada ribuan KPM yang masih membutuhkan bantuan. [fiq/kun]