5 Fakta Kali Cisadane yang Meluap, Coldplay Bantu Kurangi Sampahnya

27 November 2023, 17:29

TEMPO.CO, Jakarta – Aliran Kali Cisadane yang berada di Tangerang Selatan meluap dan menyebabkan banjir di Perumahan Pesona Serpong, Kecamatan Setu, pada Rabu pekan lalu. Akibatnya, ratusan rumah terendam banjir dengan ketinggian air diperkirakan mencapai 60 sentimeter.Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan menyebutkan bahwa luapan Kali Cisadane mulai merendam perumahan di Serpong itu pada dinihari. Petugas pun bersiaga karena kawasan tersebut berbatasan langsung dengan badan sungai. Selain itu, minimnya sistem peringatan dini dari hulu Kali Cisadane juga menjadi hambatan penanggulangan banjir di wilayah tersebut.“Di aliran Cisadane tidak ada imbauan akan adanya kiriman air dari Bogor, tepatnya di hulu sungai,” kata  Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangerang Selatan, M. Faridzal Gumay, Kamis 23 November 2023.Kali Cisadane adalah salah satu sungai besar di Tatar Pasundan yang bermuara ke Laut Jawa. Sungai ini memiliki mata air di Gunung Kendeng dan hulu sungai yang berada di lereng Gunung Pangrango. Dengan panjang sekitar 126 kilometer, aliran anak sungai Cisadane melintasi sisi barat Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang, dan bermuara di sekitar Tanjung Burung.Sebagai salah satu sungai terbesar di Pulau Jawa, Cisadane memiliki fakta-fakta menarik. Lantas, seperti apa fakta-fakta Kali Cisadane yang meluap dan sebabkan banjir di Tangerang Selatan? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.
1. Kali yang BersejarahKali Cisadane merupakan salah satu sungai yang menyimpan banyak nilai sejarah. Berdasarkan catatan TEMPO, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menyebutkan banyak kapal dagang yang memasuki muara sungai itu pada abad ke-16.“Menurut catatan sejarah pada abad ke-16, banyak kapal dagang kecil yang berlayar di muara Cisadane di pesisir laut Jawa untuk berlabuh di Tangerang,” ucap Andika dalam sambutannya pada peringatan Hari Sungai Dunia di bantaran Cisadane, Serpong, Kabupaten Tangerang, Jumat, 24 September 2021, dikutip dari portal Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten. 
2. Ditemukan Sejumlah Barang AntikBerdasarkan arsip TEMPO, pada Selasa, 29 Oktober 2019, pernah ditemukan keris luk 11 dan sejumlah barang antik lain di Sungai Cisadane. Penemuan benda antik ini merupakan mata rantai yang dinilai dapat mengungkap asal muasal dan sejarah pembentukan Tangerang dan dianggap memperkuat deskripsi asal-usul pembentukan Tangerang dan peristiwa bersejarah di Desa Lengkong Kulon. .Bebeapa kali barang antik ditemukan dari dasar Kali Cisadane dan beberapa titik di Desa Lengkong Kulon. Ada patung naga, pedang, teko, mortir, keris, batu nisan bertuliskan aksara Cina kuno, hingga tusuk konde dan uang logam,” ujar dia.
3. Arti Nama Kali CisadaneIklan

Mengutip laman PDAM Tirta Benteng, nama Kali Cisadane berasal dari gabungan bahasa Sunda dan bahasa Sansekerta. Kata ‘Ci’ dalam bahasa Sunda berarti air. Sedangkan ‘sadane’ yang berasal dari bahasa Sansekerta memiliki arti kerajaan. Jadi, Sungai Cisadane diartikan sebagai air istana kerajaan.Arti lain dari nama Kali Cisadane juga diungkapkan oleh seorang budayawan Tangerang, Mustayah. Pria yang akrab disapa Abah Mustayah tersebut mengatakan bahwa “Cisadane’ berasal dari bahasa Sunda dengan arti air yang riaknya gemuruh. Hal ini disebabkan karena dulu arus air sungainya sangat deras dan bersuara gemuruh.
4. Pemanfaatan Aliran Air CisadaneAliran air dari Kali Cisadane kerap dimanfaatkan sebagai produksi air bersih yang memasok kebutuhan warga Tangerang. Selain itu, sungai ini juga menjadi pusat irigasi dan pengendali banjir. Adapun pemanfaatan Sungai Cisadane sebagai penyedia air bersih mulai dilakukan pada 1930-an oleh Hindia Belanda. Selain itu, Sungai Cisadane juga sering dipakai untuk perayaan festival lokal di Tangerang, yakni Festival Cisadane yang telah ada sejak 1995.
5. Coldplay Bantu Kurangi Sampah di Kali CisadaneBand asal Inggris, Coldplay, menggelar konser tunggal di Jakarta pada Rabu, 15 November 2023. Grup musik yang dimotori Chris Martin tersebut diam-diam membawa misi mitigasi bencana lingkungan dan penyelamatan laut. Mereka menggandeng The Ocean Cleanup sebagai upaya untuk mengurangi sampah di Sungai Cisadane.The Ocean Cleanup membersihkan sampah sungai Cisadane menggunakan kapal Neon Moon II. Dukungan dari Coldplay itu disampaikan organisasi tersebut dalam akun Instagramnya @TheOceanCleanup.  “@Coldplay terus mendukung misi The Ocean Cleanup untuk membersihkan lautan plastik dengan mengadopsi Interceptor kedua mereka, Interceptor 020 alias Neon Moon II, yang akan ditempatkan di Sungai Cisadane, Jakarta,” bunyi unggahan The Ocean Cleanup, Kamis, 16 November 2023.RADEN PUTRIPilihan Editor: Pleidoi Haris Azhar Usai Tuntutan Jaksa Mengambil Judul ‘Ke Luar dari Labirin Pembungkaman Penguasa’

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi