Gresik (beritajatim.com) — Sebanyak 26 tenant beradu kreativitas di ajang Gresik Innovation Festival (Ginofest) 2025 yang digelar di salah satu mal di Gresik. Kegiatan tahunan ini untuk mendorong budaya inovasi di tengah berbagai tantangan, termasuk penyesuaian anggaran dari pemerintah pusat.
Mengangkat tema “Kreativitas Tanpa Batas, Inovasi Tanpa Henti”, pemda setempat tetap berkomitmen mengedepankan inovasi sebagai budaya.
“Ginofest bukan sekadar event pameran dan kompetisi, tetapi merupakan wadah untuk membangun sinergi dan jejaring kolaborasi. Saya berharap seluruh inovasi yang ditampilkan tidak berhenti sebagai prototipe, tetapi diadopsi, dikembangkan, dan direplikasi,” ujar Sekda Gresik, Achmad Washil, Sabtu (6/12/2025).
Washil menambahkan, semangat berinovasi tidak boleh terhambat oleh keterbatasan anggaran. Sebaliknya harus dijadikan pelecut memperbanyak inovasi.
“Meski terjadi penyesuaian dan pemotongan anggaran dari pusat, perangkat daerah tidak boleh berhenti berinovasi,” imbuhnya.
Sementara itu, Koordinator Bidang Investasi dan Inovasi Brida Jawa Timur, Himawan Esty Bagio, menekankan pentingnya inovasi sebagai barometer kemajuan daerah.
“Saat ini inovasi menjadi tanda bahwa sebuah daerah itu maju. Hampir semua daerah menjadikan inovasi sebagai ukuran keberhasilan kinerja suatu OPD,” ungkapnya.
Adapun 26 tenant yang mengikuti ajang ini di antaranya 5 SD/MI, 4 SMP, 4 SMA/SMK/MAN, 4 universitas, 5 perangkat daerah, serta 4 tenant juara Gresik Inovasi Kompetisi (GIK) 2025.
Semua tenant tersebut menampilkan karya inovatif, mulai dari aplikasi digital, prototipe teknologi, inovasi agribisnis, hingga produk makanan olahan. [dny/kun]
