Bondowoso, (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Bondowoso dipastikan menghadapi tantangan fiskal pada tahun 2026. Melanjutkan kondisi sama di tahun 2025.
Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, Fathur Rozi, mengungkapkan bahwa meskipun anggaran daerah mengalami penurunan sekitar 11 persen dibanding tahun sebelumnya, Pemkab tetap berkomitmen menjaga laju pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Bondowoso mencapai sekitar 790 ribu jiwa dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 71,22.
Struktur ekonomi daerah ini masih sangat bergantung pada sektor pertanian dan perkebunan, yang menjadi penopang utama kehidupan masyarakat.
“Bondowoso memiliki potensi besar di sektor pertanian dan perkebunan. Produksi kopi kita mencapai 80 ribu ton per tahun, tembakau—yang juga menjadi logo Bondowoso—sebanyak 10 ribu ton, dan tebu sekitar 470 ribu ton per tahun,” jelas Fathur Rozi.
Ia menyebutkan, tren penurunan angka kemiskinan juga menjadi indikator positif. Tingkat kemiskinan Bondowoso pada tahun 2024 tercatat 12,60 persen, dan menurun menjadi 12,20 persen di tahun 2025, atau sekitar 90 ribu jiwa.
Namun, di tengah capaian tersebut, Pemkab harus menyesuaikan langkah karena sumber pembiayaan pembangunan semakin terbatas.
Tahun 2026, Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dari pemerintah pusat disebut “hampir habis”, tersisa hanya untuk sektor air minum dan air bersih senilai Rp 1,2 miliar.
“Tahun 2026 sekalipun tidak ada Inpres Nomor 1 Tahun 2025, anggaran berkurang sekitar 11 persen dari tahun sebelumnya. Ini bukan hambatan, tapi tantangan agar kita tetap bisa membangun untuk masyarakat,” ujar Fathur Rozi.
Meski demikian, ia tetap optimistis karena pemerintah pusat masih membuka peluang melalui program Inpres Jalan, yang diharapkan dapat memperkuat infrastruktur dasar dan membuka akses ekonomi bagi masyarakat pedesaan.
“Untuk membangun tentu membutuhkan anggaran. Visi bupati akan optimal jika didukung sumber daya yang optimal pula. Karena itu, Pemkab harus kolaboratif dengan seluruh elemen masyarakat. Kita harus bersatu untuk membangun Bondowoso yang lebih sejahtera,” tegasnya. [awi/aje]
