16 Tim Mahasiswa Menangkan Kompetisi Proyek Sosial Lingkungan Innovilage 2023

10 March 2024, 9:38

TEMPO.CO, Bandung – Sebanyak 16 tim mahasiswa dari berbagai kampus menerima penghargaan dari ajang Innovilage 2023 di Telkom University Bandung pada Sabtu, 9 Maret 2024. Ketua Panitia Innovillage, Ahmad Tri Hanuranto, mengatakan program tersebut merupakan wujud nyata dari bentuk kepedulian sosial dan lingkungan yang memberikan dampak positif bagi masyarakat.“Tercatat hingga 2023 Innovillage telah menebar kebermanfaatan di 1050 desa yang tersebar di 250 kota dan kabupaten di Indonesia,” ucapnya, pada hari pemberian penghargaan tersebut.Grup Telkom Indonesia memberikan penghargaan pada 16 tim yang memenangkan berbagai kategori solusi, mulai dari Stunting Reduction, Zero Waste, Carbon Neutral, serta Disability Quality of Life Improvement. Selain itu ada juga bidang Food Scarcity Problem, Applied Technology, SME Improvement, dan Sustainability Scheme.Tim terbaik Innovilage 2023 itu disaring dari 163 tim mahasiswa. Mereka mengusulkan dan menerapkan proyek sosial di berbagai daerah sesuai lokasi kampus. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk memberikan dana sebesar Rp 3,75 miliar untuk kebutuhan implementasi proyek-proyek tersebut di 85 kabupaten dan kota. Panitia mengklaim program itu bermanfaat untuk 38 ribu orang lebih di 300 desa.Direktur Utama Yayasan Pendidikan Telkom (YPT), Dodi Irawan, mengatakan Telkom University selalu mempersiapkan diri dengan upaya terbaik untuk mendukung penyelenggaraan Innovillage. Usaha tersebut dilakukan sebagai wujud komitmen dalam mendukung aktivitas inovasi dan solusi. “Yang berkaitan dengan kepentingan dan kemaslahatan masyarakat Indonesia,” katanya.Berikut peraih penghargaan Innovilage 2023:Kategori Zero WasteJuara 1: Tim RedooceIt dari Telkom University dengan Judul Optimalisasi dan Digitalisasi Tata Kelola Sampah Organik dengan Budidaya Maggot berbasis IoT dan Ekonomi Sirkular di TPS3R Desa Lengkong.Runner Up: Tim Koran dari Universitas Syiah Kuala dengan judul Proyek Kompor Berbasis Sampah Organik Ramah Lingkungan dengan memadukan IoT Sebagai Sensor Kebakaran.Kategori Carbon NeutralJuara 1: Tim Cow Lover dari Telkom University), dengan judul B-IoT (Biogas berbasis Internet of Things).Runner Up: Tim Promeeg dari Universitas Riau dengan judul Penyediaan Energi Listrik Ramah Lingkungan Berbasis Mikrohidro.Kategori Kerawanan PanganJuara 1: Tim Adosistering dari Institut Teknologi Telkom Purwokerto dengan judul Adopsi Sistem Irigasi Tetes Berbasis IoT dan Embung Tadah Hujan Sebagai Solusi Pengairan Lahan Kering.Runner Up: Tim Nara Victoria dari Universitas Pertahanan dengan judul EcoPonic: Optimalisasi Sistem Terintegrasi Aquaponik Melalui Pemanfaatan Limbah Batang Pisang dan Energi Terbarukan (Solar Panel) untuk Pemberdayaan Masyarakat Desa Tangkil dalam Bidang Pertanian dan Pemeliharaan Ikan Berbasis Aplikasi Pemasaran Produk.Kategori StuntingIklan

Juara 1: Tim Connect Care Pediatrics dari Telkom University Surabaya dengan judul Pembuatan IoT dan Perancangan Website “Connect Pediatrics” Untuk Monitoring Kesehatan Balita pada Posyandu.Runner Up: Tim Como-FL dari Universitas Tadulako dengan judul Inovasi Fruit Leather Berbasis Buah Kelapa dan Daun Kelor sebagai Pencegahan Stunting Melalui Digital Sociopreneurship Mewujudkan Desa Ekonomi Kreatif.Kategori DisabilitasJuara 1: Tim Literaku dari Universitas Sumatera Utara dengan judul Inovasi Buku Berbasis Suara untuk Meningkatkan Literasi Penyandang Tuna Netra di SLB-A Tanjung Morawa.Runner Up: Tim Saayun Salangkah dari Telkom University dengan judul Aplikasi Terapi Wicara Berbasis Augmented Reality Sebagai Alat Bantu Pembelajaran dan Tumbuh Kembang Anak Penyandang Speech Delay di SLB Autisma YPPA Bukittinggi.Kategori Peningkatan Usaha Mikro, Kecil, dan MenengahJuara 1: Tim SRE Universitas Hasanuddin dengan judul Sistem Manajemen Hijau Budidaya Multi-Komoditas Otomatis Berbasis Rain Capture Dan Iot Untuk Peningkatan Produktivitas Komunitas Wanita Tani Desa Sokkolia.Runner Up: Tim Agranalika asal Universitas Garut dengan judul Monitoring Kesehatan Domba Garut Berbasis IOT guna Peningkatan Produktivitas Peternakan Desa Padamulya.Kategori Teknologi Tepat GunaJuara 1: Tim Inochoco dari STMIK Primakara dengan judul Inovasi Alat Pengering Otomatis Bertenaga Surya Untuk Efektivitas Proses Pengeringan Biji Kakao.Runner Up: Tim Gebrak Indonesia asal Institut Teknologi Bandung dengan judul Sistem Penyediaan Air Minum dengan Teknologi Membran Ultrafiltrasi untuk Optimalisasi Penggunaan Air di Kampung Sukamulya, Desa Cupunagara.Kategori Skema SustainabilityJuara 1: Clean Environment Student Team dari Universitas Pendidikan Ganesha dengan judul Pengembangan Teknologi Tepat Guna Dan Berbasis Iot Dalam Menanggulangi Pencemaran Lingkungan Di Desa Pengastulan.Runner Up: Tim Sipput asal Telkom University dengan judul Pengembangan Sistem Pemompaan Pintar Berbasis Tenaga Surya pada Irigasi Sawah di Subak Kance Tegeh, Desa Selanbawak, Bali.Pilihan Editor: Ahli Petir ITB Ungkap Cara Petir Menyambar dan Bagaimana Menghindarinya