Jakarta –
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengungkap estimasi kasus orang dengan HIV (ODHIV) di Indonesia mencapai 515 ribu kasus pada tahun 2023. Angka tersebut mengalami penurunan dari 2022 yang tercatat estimasi ada 540 ribu kasus orang dengan HIV.
Indonesia juga berada pada urutan kesembilan estimasi kasus infeksi baru HIV yang mencapai 28 ribu kasus pada 2023.
Berdasarkan data Kemenkes yang diterima detikcom, terdapat 11 provinsi dengan estimasi ODHIV terbanyak di Indonesia. Artinya, 11 provinsi tersebut menyumbang 76 persen kasus dengan total lebih dari 10 ribu orang. Di antaranya:
DKI JakartaJawa TimurJawa BaratJawa TengahSumatera UtaraBaliPapuaPapua TengahSulawesi SelatanBantenKepulauan Riau
Di sisi lain, sepanjang Januari hingga September 2024, tercatat sebanyak 35.415 kasus HIV dan 12.481 kasus AIDS. Catatan periode tersebut nyaris melampaui laporan kasus HIV-AIDS tahun lalu, di angka lebih dari 50 ribu kasus.
Kemenkes juga mengungkap 71 persen dari temuan kasus baru HIV-AIDS masih didominasi kelompok pria. Sementara wanita 29 persen kasus.
Tim Kerja HIV PIMS Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI Endang Lukitosari, MPH, mengatakan nyaris sebagian besar atau 90 persen kasus HIV terjadi pada usia remaja hingga dewasa muda atau usia produktif. Catatan populasi kunci terbanyak terkait kasus HIV-AIDS masih dilaporkan kelompok lelaki seks lelaki (LSL).
“Kalau kita lihat dari jumlah kasus yang dilaporkan, 19 persen terjadi pada rentang usia 20-24 tahun, yang mana ini adalah dewasa muda, dan 60 persennya usia dewasa 25 hingga 49 tahun,” ucapnya dalam webinar daring, Sabtu (1/12/2024).
“Ini kalau digabung, hampir sebagian besar 90 persen kurang lebih pada usia-usia remaja dan dewasa muda dan usia produktif. Kelompok populasi kunci, kita melihat paling besar memang pada kelompok LSL, 31 persen, dilanjutkan dengan pasangan ODHIV dan pelanggan pekerja seks (PS),” pungkas dia.
(suc/suc)