Bisnis.com, JAKARTA – Jaringan satelit internet milik SpaceX, Starlink, telah mengorbitkan 10.000 satelit ke angkasa. Ancaman kerusakan ozon dan puing-puing sampah satelit sulit terhindari.
Mengutip PCWorld.com pada Rabu (22/10/2025), dua roket Falcon 9 diluncurkan dari California dan Florida pada 20 Oktober lalu membawa total 56 satelit baru ke orbit. Dengan peluncuran ini, jumlah total satelit Starlink yang telah diluncurkan sejak proyek dimulai pada 2019 mencapai 10.044 unit.
Berdasarkan data astrofisikawan Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, Jonathan McDowell, sekitar 8.680 di antaranya masih aktif mengorbit bumi, sedangkan satu hingga dua satelit diperkirakan terbakar di atmosfer setiap harinya.
Sebagai informasi, Starlink dirancang untuk menghadirkan layanan internet berkecepatan tinggi ke seluruh dunia, termasuk wilayah terpencil. Namun, proyek ini menuai kontroversi di kalangan ilmuwan.
Para peneliti memperingatkan megakonstelasi satelit seperti Starlink, Amazon Kuiper, dan sistem satelit asal China berpotensi menimbulkan masalah serius di orbit rendah bumi (low-Earth orbit), mulai dari penumpukan puing antariksa hingga meningkatnya risiko tabrakan.
Kalangan astronom juga mengeluhkan gangguan pada pengamatan langit akibat pantulan cahaya dari ribuan satelit tersebut.
Peneliti Amerika Serikat menyoroti dampak lingkungan dari meningkatnya jumlah satelit yang terbakar di atmosfer.
Proses pembakaran satelit menghasilkan aluminium oksida yang mengendap di lapisan udara atas. Studi terbaru memperkirakan, jika lebih dari 60.000 satelit berada di orbit rendah pada 2040, maka sekitar 10.000 ton aluminium oksida dapat dilepaskan ke atmosfer setiap tahun.
Akumulasi senyawa ini berpotensi memanaskan lapisan atas atmosfer hingga 1,5 derajat Celsius dan mengganggu proses kimia yang memengaruhi lapisan ozon.
Para ilmuwan menekankan perlunya penelitian lanjutan untuk memahami dampak pasti terhadap iklim dan atmosfer bumi.
Meski efek jangka panjangnya masih belum sepenuhnya diketahui, para ahli sepakat bahwa ekspansi cepat jaringan satelit berisiko menambah tekanan terhadap lingkungan antariksa dan sistem cuaca global.
Bagi SpaceX, pencapaian 10.000 satelit ini baru langkah awal. Walaupun setiap hari ada satelit yang terbakar di atmosfer, perusahaan terus menambah armadanya secara rutin. Umur operasional rata-rata satu satelit Starlink sekitar lima tahun.
Apabila rencana ekspansi berjalan sesuai target, dalam beberapa tahun mendatang jumlah satelit Starlink di orbit bisa menembus 30.000 unit – lebih banyak dari seluruh satelit lain yang ada di dunia saat ini.
