Kyiv –
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan siap menghentikan sementara serangan terhadap infrastruktur energi Rusia. Hal ini merespons Presiden Vladimir Putin yang setuju menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi Kyiv selama 30 hari usai percakapan telepon dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Zelensky, seperti dilansir AFP, Kamis (20/3/2025), menyampaikan kesediaannya itu setelah berbicara via telepon selama satu jam dengan Trump pada Rabu (19/3) waktu setempat. Dicetuskan juga oleh Zelensky agar penghentian serangan itu juga mencakup target-target sipil di kedua negara.
“Saya melakukan percakapan yang positif, sangat substantif, dan jujur dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump,” ucap Zelensky dalam pernyataan via media sosial X. Percakapan telepon ini menjadi yang pertama sejak kedua pemimpin cekcok di depan wartawan di Ruang Oval Gedung Putih pada Februari lalu.
“Salah satu langkah pertama untuk mengakhiri perang sepenuhnya adalah dengan mengakhiri serangan terhadap energi dan infrastruktur sipil lainnya. Saya mendukung langkah ini, dan Ukraina mengonfirmasi bawa kami siap untuk melaksanakannya,” tegasnya.
Zelensky, dalam pernyataannya seperti dilansir Reuters, menilai penghentian serangan terhadap infrastruktur energi dalam perang melawan Rusia itu dapat dilakukan dengan cepat. Namun dia memperingatkan bahwa Kyiv akan merespons jika Moskow melanggar ketentuan gencatan senjata terbatas itu.
Zelensky juga mengatakan bahwa Ukraina akan menyusun daftar fasilitas energi yang bisa menjadi target gencatan senjata terbatas ini. Menurut Zelensky, daftar itu dapat mencakup tidak hanya infrastruktur energi, tetapi juga infrastruktur kereta api dan pelabuhan.
“Saya memahami bahwa sampai kita sepakat (dengan Rusia), sampai ada dokumen yang sesuai tentang gencatan senjata parsial, saya pikir semuanya akan mengudara,” ucapnya, merujuk pada drone dan rudal.
Disebutkan Zelensky bahwa para pejabat Ukraina dan AS dapat kembali bertemu di Arab Saudi dalam beberapa hari ke depan untuk putaran kedua perundingan damai dan membahas isu-isu terkait pelaksanaan gencatan senjata parsial ini.
AS, yang menempatkan diri sebagai mediator, telah mendorong gencatan senjata menyeluruh selama 30 hari antara Ukraina dan Rusia sebagai langkah pertama menuju penyelesaian yang lebih luas untuk perang yang berkecamuk selama tiga tahun terakhir.
Dalam percakapan telepon dengan Trump pada Selasa (18/3), Putin menolak usulan gencatan senjata menyeluruh itu dan bersikeras menyebut kesepakatan semacam itu akan bergantung pada penghentian semua bantuan militer Barat untuk Ukraina.
Kemudian Kremlin mengatakan Putin setuju untuk menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi Ukraina selama 30 hari setelah percakapan telepon dengan Trump. Namun Kremlin menambahkan bahwa agar gencatan senjata yang luas bisa berhasil, Ukraina tidak boleh diizinkan mempersenjatai kembali militernya.
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu