Sebagai bagian dari komitmen mendukung penguatan ekonomi rakyat, PT Brantas Abipraya (Persero) meluncurkan program Abipraya UMK Naik Kelas melalui skema Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Program ini fokus pada pemberdayaan pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) dengan memberikan pelatihan manajemen keuangan, peningkatan kualitas produk, serta bantuan peralatan usaha berbasis ramah lingkungan.
Advertisement Rahasia untuk Mengalahkan Wasir Tua: Minum Ini di Pagi HariPelajari Lebih “Program ini berkontribusi dalam pengembangan UMK yang berkelanjutan dengan memberikan keterampilan praktis dan dukungan untuk meningkatkan kapasitas produksi secara mandiri,” ujar Dian Sovana, Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya, Kamis (22/5/2025).
Melalui pendekatan ini, perusahaan konstruksi BUMN tersebut juga berupaya mendukung pengurangan dampak perubahan iklim.
Saat ini, Brantas Abipraya membina enam UMK dari berbagai daerah di Indonesia. Di antaranya adalah Hanenda Craft (kerajinan anyaman dari Yogyakarta dan Boyolali), Plasticplay (produk daur ulang sampah), Ecotouch Tunik (limbah tekstil), Garva Parfum (produk lokal dari Malang), Finarco (diffuser asal Bandung), serta produsen keripik singkong dari Bandung.
Program ini ditargetkan mendorong mitra binaan untuk naik kelas dalam lima tahun ke depan, dengan indikator peningkatan kapasitas, optimalisasi kinerja, ekspansi pasar baru, dan penciptaan inovasi berkelanjutan.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5125099/original/002120000_1738916170-kantor_pusat_logo_.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)