JABAR EKSPRES – Aplikasi investasi WPONE kembali menjadi sorotan! Pada 16 Maret 2025, WPONE mengklaim bahwa mereka telah resmi tercatat di bursa saham Amerika, Nasdaq, sejak 14 Maret 2025.
Klaim ini diperkuat dengan pengumuman resmi yang menyebutkan bahwa World F oNe atau WPONE telah menyelesaikan pencatatannya di Nasdaq pada pukul 12.00 waktu setempat. Namun, apakah klaim ini benar atau hanya strategi untuk menarik lebih banyak investor?
Setelah mengumumkan pencatatan di Nasdaq, WPONE tetap tidak memungkinkan anggotanya melakukan penarikan dana. Ini jelas menimbulkan tanda tanya besar. Jika benar perusahaan ini telah terdaftar di Nasdaq, seharusnya sahamnya bisa diperjualbelikan secara terbuka.
Akan tetapi, ketika dilakukan pencarian di Google dan platform saham resmi, tidak ditemukan bukti bahwa WPONE benar-benar tercatat di Nasdaq. Sejumlah analis dan komunitas anti-scam pun mulai membongkar kejanggalan terkait WPONE. Salah satu pengguna media sosial mengungkap bahwa banyak orang tergiur untuk bergabung setelah seorang mentor datang dan mengklaim WPONE legal.
Baca juga : Apakah Aplikasi NEXT15 Penghasil Uang Aman untuk Digunakan?
Namun, saat diminta bukti registrasi resmi di Nasdaq, pihak WPONE justru menghindari pertanyaan ini. Kini, mereka yang telah berinvestasi di WPONE menghadapi ketidakpastian besar terkait dana mereka.
WPONE tidak hanya gagal membayar, tetapi juga masih mencoba menguras uang membernya dengan menawarkan skema pencairan 100%. Janji manis ini jelas mencurigakan! Bagaimana mungkin seseorang yang menyetor Rp1 juta bisa mendapatkan Rp2 juta hanya dalam waktu singkat? Logika sederhana saja cukup untuk menyadari bahwa ini hanyalah jebakan agar lebih banyak orang melakukan deposit sebelum platform benar-benar lenyap.
Beberapa modus yang sering digunakan aplikasi investasi bodong seperti WPONE antara lain:
Drama Deposit: Member diminta melakukan deposit tambahan untuk “memenuhi syarat” pencairan.Drama Aktivasi Akun: Akun yang terkunci bisa diaktifkan kembali dengan membayar sejumlah uang.Drama Pajak: Member diminta membayar pajak 10%-15% dari saldo mereka sebelum bisa menarik dana.
Biasanya, setelah melakukan berbagai “drama” ini, aplikasi akan menghilang secara tiba-tiba, meninggalkan para korban dengan saldo fiktif yang tidak bisa dicairkan.
