Surabaya (beritajatim.com) – BMKG Juanda memprediksi tiga wilayah di Jawa Timur bagian barat — Ngawi, Magetan, dan Ponorogo — akan diguyur hujan di awal hari, Rabu, 22 Oktober 2025. Meski begitu, cuaca diperkirakan berangsur membaik menjelang malam. Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., menyampaikan bahwa pola cuaca kali ini cukup dinamis.
Di Ngawi, hujan dengan intensitas sedang akan menyambut pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Sekitar tiga jam kemudian, udara diprediksi tampak kabur sebelum beralih menjadi berawan saat siang hari tiba.
Sore hingga malam, langit mulai cerah berawan, menciptakan suasana yang lebih bersahabat untuk beraktivitas di luar rumah. Sekitar pukul 21.00 WIB, kondisi diperkirakan kembali berawan.
Suhu udara di Ngawi berkisar antara 24 hingga 31 derajat Celcius, dengan kelembapan mencapai 66–98 persen. Angin berembus dari arah utara dengan kecepatan sekitar 6,7 km/jam.
“Meski sore cenderung cerah, masyarakat tetap diimbau membawa payung atau jas hujan saat pagi hari,” papar Oky.
Sementara itu, Magetan juga akan mengalami hujan di pagi hari, meski dengan intensitas yang lebih ringan. Menjelang pukul 09.00 WIB, udara akan tampak kabur, kemudian berubah menjadi berawan sekitar pukul 12.00 WIB.
Menariknya, menjelang sore pukul 15.00 WIB, langit Magetan berpotensi dihiasi kilatan petir. Namun, cuaca kembali cerah pada pukul 18.00 WIB sebelum berubah berawan lagi menjelang malam.
Suhu udara di Magetan diperkirakan berada di kisaran 22–28 derajat Celcius, dengan angin bertiup dari tenggara sekitar 7,6 km/jam.
“Petir biasanya muncul karena pemanasan udara yang cukup kuat di siang hari, jadi masyarakat diharap berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan,” kata Oky memperingatkan.
Adapun Ponorogo diperkirakan mengalami hujan ringan pada pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB. Setelahnya, cuaca akan cenderung berawan hingga sore pukul 15.00 WIB. Memasuki malam, kondisi langit berubah lebih cerah antara pukul 18.00 hingga 21.00 WIB.
Suhu di Ponorogo berada di kisaran 23–30 derajat Celcius, kelembapan 65–94 persen, dan angin berembus dari timur laut sekitar 8 km/jam.
“Secara umum, wilayah Ponorogo relatif lebih stabil dibanding dua daerah lainnya, meski hujan ringan tetap bisa terjadi di pagi hari,” ungkapnya.
Secara keseluruhan, BMKG mengimbau masyarakat di tiga wilayah tersebut untuk tetap memperhatikan prakiraan cuaca harian dan waspada terhadap potensi hujan petir di sore hari.
Membawa payung atau jas hujan ringan bisa menjadi langkah antisipatif untuk menghadapi perubahan cuaca yang tak menentu. [mnd/suf]
