Selain penindakan, OJK fokus pada pendekatan preventif melalui peningkatan literasi digital masyarakat. Edukasi publik dianggap penting untuk membekali warga dengan pengetahuan agar mampu mengenali dan menghindari jebakan yang digunakan oleh pelaku judi online.
Langkah ini dinilai sebagai upaya jangka panjang yang mampu memperkuat daya tahan masyarakat terhadap pengaruh negatif teknologi.
Kampanye literasi ini mencakup berbagai saluran, mulai dari media sosial, sekolah, hingga kerja sama dengan komunitas lokal. Diharapkan, masyarakat dapat lebih kritis dalam menilai informasi dan tawaran yang muncul di dunia maya, terutama yang menjanjikan keuntungan cepat tanpa risiko.
“OJK terus mendorong literasi digital dan edukasi publik agar masyarakat lebih paham mengenai bahaya dan jebakan judol. Upaya perlindungan ini bertujuan tidak hanya menghentikan aliran dana ke platform ilegal, tetapi juga membentuk masyarakat yang lebih kritis, cerdas secara finansial, dan tahan terhadap bujuk rayu perjudian daring,” pungkasnya.
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/4383053/original/013447900_1680601887-thumbnail.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)