Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Waspada Lowongan Kerja Palsu, Kenali Ciri-cirinya Sebagai Berikut – Page 3

Waspada Lowongan Kerja Palsu, Kenali Ciri-cirinya Sebagai Berikut – Page 3

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati dan selektif dalam mencari informasi terkait lowongan kerja, terutama yang tersebar melalui platform digital.

Kepala Biro Humas Kemnaker, Sunardi Manampiar Sinaga, menjelaskan bahwa masifnya penggunaan platform digital untuk mencari pekerjaan telah dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan.

“Kami meminta masyarakat untuk selalu memverifikasi informasi lowongan kerja melalui situs resmi perusahaan, media sosial resmi, atau langsung menghubungi perusahaan terkait,” kata Sunardi ditulis, Senin (13/1/2025).

Sunardi menambahkan, Menteri Ketenagakerjaan, Prof. Yassierli, telah memberikan arahan khusus agar jajaran Kemnaker aktif memberikan layanan pengaduan publik terkait lowongan kerja palsu. Kemnaker juga terus mensosialisasikan bahaya penipuan lowongan kerja kepada masyarakat.

“Jika ada pihak yang merasa dirugikan, jangan ragu untuk melapor ke pihak kepolisian karena penipuan lowongan kerja merupakan tindak pidana,” tegasnya.

Ciri-Ciri Lowongan Kerja Palsu

Untuk meningkatkan kewaspadaan, Kemnaker mengidentifikasi beberapa ciri umum lowongan kerja palsu, di antaranya:

Tawaran gaji tinggi yang tidak masuk akal untuk posisi yang tidak spesifik.
Penggunaan email tidak resmi, seperti domain umum (@gmail.com atau @yahoo.com).
Tidak ada informasi jelas terkait alamat perusahaan, deskripsi pekerjaan, atau syarat-syarat logis.
Permintaan transfer uang, seperti untuk biaya administrasi, pelatihan, atau seragam kerja
.Proses rekrutmen tidak transparan, misalnya wawancara instan via chat tanpa konfirmasi formal.

Sunardi juga mengingatkan masyarakat untuk memastikan kredibilitas perusahaan yang menawarkan pekerjaan. Salah satu indikator utamanya adalah bahwa proses rekrutmen tidak memungut biaya apapun dari pelamar.

“Jika ada pungutan biaya dalam proses rekrutmen, hampir pasti itu adalah modus penipuan,” ujarnya.