JAKARTA – Mantan wasit Liga Inggris, David Coote, dijatuhi hukuman larangan bertanding selama delapan minggu dan diminta untuk menghadiri program edukasi.
Coote didakwa oleh Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) pada Juni 2025 setelah komentar kasarnya tentang eks Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, terungkap dalam sebuah video yang beredar di media sosial pada November 2024.
FA mengatakan bahwa Coote kemudian mengakui tuduhan tersebut.
Kelakuan buruk Coote didefinisikan sebagai pelanggaran berat berdasarkan peraturan FA karena terdapat referensi terhadap kewarganegaraan Klopp.
Sebelumnya, Coote sudah dipecat oleh Professional Game Match Officials Limited (PGMOL)–badan yang bertanggung jawab untuk mengatur wasit sepak bola profesional Inggris–pada Desember 2024, sebulan setelah video yang direkam pada Juli 2020 terungkap.
PGMOL, dalam konfirmasi pemecatan Coote, mengatakan bahwa posisinya tidak dapat dipertahankan.
Dalam rekaman itu, Coote–yang tengah menjadi wasit keempat di pertandingan Liverpool pada musim panas 2020–terdengar mengatakan “sial” dan menyebut Klopp sebagai “orang Jerman brengsek”. Ia juga mengatakan Klopp “sangat arogan”.
Ketika FA mendakwanya atas komentar terhadap Klopp pada Juni 2025, federasi mengatakan Coote tidak akan menghadapi tindakan lebih lanjut terkait tuduhan terpisah tentang pelanggaran perjudian, yang telah ia bantah keras.
Meski begitu, FA mengatakan tuduhan-tuduhan tersebut telah diselidiki sepenuhnya.
Coote masuk daftar hitam UEFA untuk rentang Februari 2025 hingga 30 Juni 2026 setelah muncul video lain yang memperlihatkan dirinya menghisap bubuk putih melalui uang kertas saat berada di Jerman untuk bertugas di Euro 2024 musim panas lalu.
Kontroversi lain, pada Januari 2025, Coote mengaku gay dalam sebuah wawancara dengan The Sun dan mengatakan bahwa perjuangan seumur hidup untuk menyembunyikan seksualitasnya telah berkontribusi kepada omelannya tentang Klopp, dan penggunaan narkoba.
“Seksualitas saya bukanlah satu-satunya alasan yang membawa saya ke posisi itu. Namun, saya tidak akan menceritakan kisah yang autentik jika saya tidak mengatakan bahwa saya gay dan bahwa saya benar-benar kesulitan menyembunyikannya.”
“Saya menyembunyikan emosi saya sebagai wasit muda. Saya juga menyembunyikan seksualitas saya–kualitas yang baik sebagai wasit, tetapi kualitas yang buruk sebagai manusia. Itu telah membawa saya pada serangkaian perilaku negatif,” ujarnya.
Tanggapan resmi Coote terhadap tuduhan FA didetailkan dalam alasan tertulis komisi regulasi yang dipublikasikan bersamaan dengan konfirmasi sanksi yang dijatuhkan.
Ia mengakui bahwa kata-katanya tentang Klopp kasar, tidak pantas, dan tidak layak untuk peran yang dipegangnya dalam sepak bola. Dia meminta komisi untuk menerima bahwa keputusannya untuk tidak menghadiri sidang bukan karena penghindaran, tetapi karena kondisi mentalnya.
Coote mengatakan bahwa kata-kata itu tidak menghormati pandangannya yang sebenarnya tentang Klopp, yang selalu ia hormati secara profesional.
“DC (Coote) menyatakan bahwa ia merasa sangat malu. Ia telah kehilangan karier yang membentuk inti identitasnya.”
“Ia telah kehilangan seluruh penghasilannya dan perhatian media telah memperdalam rasa malu dan putus asanya.”
“Ia berusaha menyatukan kembali hidupnya, dari titik yang hampir runtuh total,” bunyi pernyataan panel sidang FA, dilansir ESPN.
