Probolinggo (beritajatim.com) – Sebanyak tujuh rumah warga di Gang Flamboyan I, Jalan Anggrek, Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo mengalami kerusakan serius yang diduga akibat proyek pembangunan gudang milik ekspedisi JNT. Warga mengaku tak pernah mendapatkan sosialisasi sebelum proyek dimulai.
Kerusakan mulai terlihat sejak alat berat mulai beroperasi. Getaran dari proyek tersebut memicu retakan pada tembok dan plafon rumah warga.
Afifah (60), warga yang telah menempati rumahnya lebih dari 30 tahun, menyatakan kekecewaannya terhadap sikap perusahaan. “Mereka malah menyalahkan rumah kami, katanya rumah kami jelek. Padahal sebelumnya tidak ada masalah,” ujarnya, Senin (2/6/2025).
Afifah juga menyebut tidak ada tanggapan serius dari pihak JNT meski warga telah beberapa kali melaporkan kerusakan tersebut. Hingga kini, belum ada perbaikan yang memadai.
Hal senada disampaikan Ahmad Fathur Rozi, warga lainnya yang rumahnya juga terdampak. “Retakannya makin parah karena getaran dari alat berat pembangunan gudang JNT itu,” jelasnya.
Warga menuturkan bahwa mereka tidak pernah diajak musyawarah atau diberikan informasi sebelum proyek dimulai. “Tahu-tahu dibangun, kami tidak pernah diberitahu sebelumnya,” tambah Fathur.
Meski ada beberapa perbaikan oleh kontraktor, warga menilai hanya dilakukan secara tambal sulam dan tidak bertahan lama. Saat musim hujan, kerusakan kembali muncul.
“Bak mandi bocor terus karena dinding retak, air hujan masuk lewat celah-celah,” ujar salah satu warga yang meminta namanya tidak dipublikasikan.
Warga telah mengadukan masalah ini ke pihak kelurahan, namun belum ada langkah nyata dari pemerintah setempat. Mereka berharap JNT bertanggung jawab dan segera melakukan perbaikan menyeluruh.
“Kami hanya ingin keadilan dan rumah kami diperbaiki seperti semula. Jangan sampai dibiarkan seperti ini terus,” pungkas Afifah. [ada/beq]
