GELORA.CO – Warga di Kelurahan Kebon Kelapa, Gambir, Jakarta Pusat tertipu program paket sembako murah yang mengatasnamakan partai politik (parpol).
Akibatnya ribuan warga di Kelurahan Kebon Kelapa mengalami kerugian hingga Rp42 juta.
Salah satu warga, Elizabeth (43) mengungkapkan, awalnya dirinya dihampiri seorang wanita yang mengaku bernama Ratna lalu menawarkan paket sembako murah.
Dia mengaku jika program sembako murah tersebut digagas oleh salah satu parpol besar.
“Iya, suruh beli sembako murah, dibilang dari partai. Tapi ternyata kan bohong, bukan dari partai. Dia sendiri yang pegang, enggak tahunya,” kata Elizabeth di Mapolres Metro Jakarta Pusat pada Senin, 25 November 2024.
Elizabeth melanjutkan, harga per paket sembako yang ditawarkan pelaku beragam mulai dari Rp12 ribu hingga Rp25 ribu.
Katanya paket sembako dengan harga Rp15 ribu berisi minyak goreng 1 liter, dan beras 3 Kg.
“Kalau yang sembako Rp22 ribu beras 5 kilo, minyak sayur 1 liter,” lanjut Elizabeth.
Karena tergiur dengan tawaran tersebut, Elizabeth pun mengkoordinir warga sekitar untuk mendaftar program paket sembako murah.
Alhasil uang sebesar Rp55 juta dari warga terkumpul untuk membeli paket sembako murah.
Elizabeth pun menyetorkan uang warga tersebut ke Ratna. Kata Elizabeth, paket sembako murah tersebut akan dikirimkan dalam 2 tahap.
Elizabeth menuturkan, paket sembako murah tahap pertama sudah dikirimkan oleh Ratna namun jumlahnya masih kurang.
“Harusnya (tahap pertama) dia ngeluarin ke saya 2.300 (paket sembako). Masih kurang, 150 lagi,” terang Ratna.
Namun tegas Elizabeth, paket sembako murah tahap 2, sama sekali belum dikirimkan oleh pelaku.
“Yang keduanya belum. Belum keluar sama sekali. Sama yang sekarang ini 3.000-an lebih (paket sembako),” ujar Elizabeth.
Ditagih warga
Akibatnya, Elizabeth pun kerap ditagih oleh warga yang sudah menyetor uang untuk membeli paket sembako murah.
Elizabeth mengaku, saat ini total kerugian yang diderita akibat aksi penipuan tersebut sekitar Rp42 juta.
Karena merasa tertipu, Elizabeth pun melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Jakarta Pusat.
“Iya (lapor polisi), merasa tertipu,” pungkasnya.