Warga Cipulir Minta Aplikator Lacak dan Blokir Pelaku Order Fiktif Megapolitan 19 Agustus 2025

Warga Cipulir Minta Aplikator Lacak dan Blokir Pelaku Order Fiktif
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 Agustus 2025

Warga Cipulir Minta Aplikator Lacak dan Blokir Pelaku Order Fiktif
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Warga di Jalan Haji Amsar, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, meminta pihak aplikator ojek
online
 (ojol) untuk melacak pelaku orderan fiktif terhadap ratusan pengemudi taksi
online
dan ojol.
“Harusnya di-
block
dulu jalannya atau dilacak orangnya,” sebut Fedrik, salah satu warga sekitar kepada
Kompas.com
, Selasa (19/8/2025).
Fedrik mengaku sudah melaporkan kejadian ini kepada pihak aplikator. Namun, belum ada solusi yang diberikan aplikator kepada warga yang sudah resah.
“Sudah, sudah dilaporkan. Aplikatornya cuma jawabannya ‘Maaf ya, Pak, gini-gini kita proses sebentar ya’. Pokoknya enggak ada jawaban, enggak ada solusi,” tuturnya.
Ketua RT 007 RW 009 Cipulir, Masniari, juga berharap aplikator dapat segera memblokir orderan fiktif dari lingkungannya.
Ia khawatir bila masalah ini terus menyebar ke kalangan pengemudi, warga setempat tidak lagi bisa menggunakan layanan ojol dalam jangka panjang.
“Ya, kita kan jangan sampai Gojek ini nanti tidak kepercayaan kepada warga di Amsar ini loh” katanya.
Masniari menambahkan, pihaknya belum melaporkan kasus ini ke polisi.
Menurut dia, laporan sebaiknya dilakukan oleh pihak aplikator dengan membawa bukti data pemesanan.
“Nah, baru kan laporannya dari aplikator ke polisi kan, untuk
cyber
-nya. Untuk aplikasinya kan harusnya bisa dilacak, siapa yang bermain di sini, tujuannya, motifnya apa,” jelas Masniari.
Saat ini, diperkirakan sudah lebih dari 200 pengemudi taksi
online
dan ojol dari beragam aplikasi menjadi korban orderan fiktif di Jalan Haji Amsar sejak Minggu (17/8/2025) malam.
Semua pesanan tercatat menggunakan nama pemesan yang mirip, seperti Hendro, Andhika, Chandra, Ardiansah, Farhat, atau gabungan dari nama-nama tersebut.
Sementara untuk titik pengantaran, pengemudi ojol menerima pesanan untuk diantar ke Stasiun Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, sedangkan pengemudi taksi online diminta untuk mengantarkan ke Bandara Soekarno-Hatta.
“Tujuannya sama semua, kalau motor ke Stasiun Kebayoran, kalau mobil ke Bandara (Soekarno Hatta),” kata Fedrik.
Kompas.com
sudah menghubungi pihak Communication Coorporate Gojek untuk mengonfirmasi kejadian ini.
Saat ini, pihak Gojek masih mencari tahu kejadian dan akan memberikan tanggapannya dalam waktu dekat.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.