Warga Asia Tenggara Tak Minat Lagi Liburan ke Amerika, Ini Sebabnya – Page 3

Warga Asia Tenggara Tak Minat Lagi Liburan ke Amerika, Ini Sebabnya – Page 3

Namun, di balik berbagai kekhawatiran, sebagian responden terutama dari Vietnam sebesar 57 persen dan Filipina 49 persen justru menunjukkan peningkatan minat untuk berkunjung ke AS dibandingkan enam bulan sebelumnya.

Menurut Zilmiyah Kamble, dosen senior bidang manajemen perhotelan dan pariwisata di James Cook University, Singapura, hal ini kemungkinan berkaitan dengan besarnya komunitas diaspora asal kedua negara tersebut di AS. Data dari Pew Research Center mencatat bahwa pada 2024, warga Filipina merupakan kelompok imigran terbesar keempat di AS, sementara warga Vietnam berada di peringkat kedelapan.

“Mungkin karena koneksi keluarga yang tinggal di sana,” kata Kamble. Namun, ada juga “faktor aspiratif dan kekuatan lunak budaya AS, melalui acara TV, yang masih sangat menarik.”

Warga Filipina Pinky David berbicara kepada CNBC Travel dari AS, yang katanya sering ia kunjungi untuk urusan pekerjaan, keluarga, dan liburan.

“Saya pikir mayoritas orang Filipina, secara umum, masih mempertimbangkan untuk datang ke Amerika,” katanya.

Survei juga mencatat bahwa Singapura menjadi negara dengan penurunan minat paling signifikan terhadap perjalanan ke Amerika Serikat. Sebanyak 55 persen responden asal Singapura menyatakan bahwa mereka kini kurang tertarik mengunjungi AS dibandingkan pada November tahun lalu. Sebaliknya, hanya 7 persen yang mengaku minat mereka justru meningkat.

Di sisi lain, responden asal Vietnam menunjukkan respons paling kuat terhadap kebijakan tarif yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump. Pada April 2025, Trump mengumumkan tarif sebesar 46 persen untuk barang impor dari Vietnam.

Namun, setelah tercapainya kesepakatan perdagangan pada 2 Juli, tarif tersebut dikurangi menjadi 20 persen untuk barang-barang asal Vietnam, dan 40 persen untuk produk yang dikirim dari negara lain ke Vietnam sebelum dikirim ke AS.