Malang(beritajatim.com) – Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat berencana memindahkan sejumlah madrasah di Jalan Bandung ke kawasan Islamic Center, Arjowinangun, Kota Malang.
Mulai Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 atau MIN 1 Kota Malang, Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 atau MTsN 1 Kota Malang hingga Madrasah Aliyah Negeri 2 atau MAN 2 Kota Malang dipindah untuk mengurai kemacetan.
Wahyu mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama Kota Malang. Hasilnya, muncul opsi untuk memindahkan sejumlah kelas MIN 1 Kota Malang, MTsN 1 Kota Malang hingga MAN 2 Kota Malang ke Islamic Center.
Tujuannya untuk memecah kepadatan arus lalu lintas di jam berangkat sekolah dan pulang sekolah di daerah Jalan Bandung.
“Salah satu kemacetan yang terjadi ke Jalan Bandung itu kan Karena ada MIN, MTS dan MAN sebagai salah satu pemicu kemacetan dan kita telah menyiapkan alternatif terkait penanganan lalu lintas. Dari tiga madrasah ini siap untuk membangun dengan lahan dari Pemkot. Tetap sebagai MIN MTS dan MAN jadi istilahnya kampus 2. Jadi kampus satunya ada di jalan Bandung dan kampus 2 ada di kawasan Islamic Center,” ujar Wahyu.
Wahyu memastikan pemindahan sejumlah ruang kelas tidak mempengaruhi mutu pendidikan. Karena tenaga pendidik dan pengajar masih sama. Istilahnya kampus 1 di Jalan Bandung dan kampus 2 di kawasan Arjowinangun, Kedungkandang.
“Tidak mengurangi mutu pendidikan karena guru-gurunya sama. Jadi hanya memindah lokasi kelasnya saja kampus 1 dan kampus 2. Kita siapkan lahan nanti. Pembangunannya dari Kementerian Agama. Itu salah satu solusi untuk memecah kemacetan. Bisa jadi nanti kelas 1,2,3 nya ada di Jalan Bandung. Nanti 3 kelas lainnya ada yang di daerah Islamic Center atau kampus 2,” ujar Wahyu.
Pemkot Malang sendiri berencana memaksimalkan lahan seluas 8 hektare yang ada di komplek Islamic Center. Pemerintah Kota Malang ingin ada pemerataan pembangunan agar tidak terpusat di kawasan tengah dan barat saja.
“Kita sekarang sudah dalam tahap untuk membuat set plan. Nanti akan kita atur pemerintahan dan pendidikan menjadi satu kesatuan karena kita punya luas lahan 8 hektare dan itu akan bisa menarik perkembangan di wilayah timur. Memang kita mengarahkan pembangunan ini di wilayah Malang Timur memecah pergerakan yang selama ini terpusat di Malang Kota dan di Barat Kota,” ujar Wahyu. (luc/ted)
