SEMARANG – Memperingati Hari AIDS Sedunia yang jatuh setiap 1 Desember, Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin mengajak seluruh warga untuk bersama-sama melawan HIV/AIDS serta menunjukkan kepedulian terhadap para penyintas. Ajakan tersebut disampaikan dalam acara peringatan tingkat Kota Semarang yang digelar di Gedung Juang 45.
Dalam kegiatan itu, Iswar membubuhkan tanda tangan di atas selembar kain putih sebagai bentuk komitmen dan dukungan moral bagi para penyintas HIV/AIDS. Tindakan simbolik itu sekaligus menjadi pengingat bahwa perjuangan melawan HIV/AIDS membutuhkan solidaritas seluruh lapisan masyarakat.
Acara peringatan tersebut dihadiri ratusan warga, relawan, serta penyintas ODHA (Orang dengan HIV/AIDS). Suasananya berlangsung hangat dan inklusif, lengkap dengan sesi pemeriksaan kesehatan serta rangkaian edukasi terkait bahaya penularan HIV.
Iswar menegaskan bahwa Hari AIDS Sedunia adalah momentum global untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Menurutnya, HIV/AIDS bukan semata masalah kesehatan, tetapi juga isu kemanusiaan dan keadilan sosial yang menuntut perhatian bersama.
Pemerintah Kota Semarang, lanjutnya, terus memberikan dukungan penuh terhadap upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Selain meningkatkan layanan kesehatan bagi penyintas, Pemkot juga memperluas jangkauan edukasi masyarakat untuk menekan laju penularan.
“Harapannya jumlah penyintas HIV/AIDS di Kota Semarang bisa terus ditekan, dan masyarakat semakin sadar pentingnya pencegahan sejak dini,” ujar Iswar.
HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, membuat penderitanya rentan terhadap berbagai infeksi. Jika tidak ditangani, HIV dapat berkembang menjadi AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome), tahap lanjut ketika sistem imun melemah parah dan tidak mampu melawan penyakit oportunistik.
Virus HIV dapat menular melalui kontak seksual berisiko, penggunaan jarum suntik bersama, transfusi darah, serta penularan dari ibu ke anak saat kehamilan, persalinan, atau menyusui. Karena itu, edukasi dan kesadaran publik menjadi kunci utama dalam memutus rantai penularan.
Dengan peringatan ini, Pemkot Semarang berharap masyarakat semakin terbuka terhadap isu HIV/AIDS dan turut terlibat dalam memberikan dukungan kepada para penyintas, tanpa stigma dan diskriminasi. (ADV)
