Jakarta –
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan peningkatan kualitas pendidikan tinggi harus menjadi perhatian serius semua pihak. Hal itu bertujuan agar menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang mampu menjawab berbagai tantangan di sejumlah bidang pembangunan.
“Pendidikan tinggi diharapkan mampu mencetak SDM yang tangguh dan dapat menjawab tantangan di sejumlah sektor pembangunan saat ini. Sehingga upaya peningkatan kualitas pendidikan tinggi harus menjadi perhatian bersama,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan, Senin (4/11/2024).
Dia mengatakan berdasarkan catatan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi Kemendiktisaintek, Abdul Haris di sela Education USA di Nusa Dua, Bali, beberapa waktu lalu, setiap tahun sekitar satu juta lulusan perguruan tinggi menganggur dan 80% lulusannya bekerja di sektor yang tidak terkait dengan perkuliahannya.
Saat ini, Kemendiktisaintek juga mencatat 1.501 universitas dari 4.356 institusi pendidikan tinggi di Indonesia belum terakreditasi. Menurut Lestari, sejumlah tantangan yang dihadapi dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan tinggi harus segera diidentifikasi dan dicarikan solusi.
“Ketimpangan dalam mengakses pendidikan tinggi, kesenjangan kualitas perguruan tinggi yang lebar dan kurangnya relevansi kurikulum yang dijalani dengan tantangan dunia kerja, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, harus menjadi perhatian para pemangku kepentingan untuk segera diatasi,” ungkapnya.
Dia mengatakan apalagi saat ini, masih banyak perguruan tinggi yang menghadapi keterbatasan kompetensi SDM pengajar dan ketersediaan fasilitas yang kurang memadai untuk mendukung proses belajar dan penelitian.
Menurutnya, peningkatan kualitas pendidikan tinggi merupakan salah satu langkah strategis yang harus direalisasikan dalam upaya melahirkan SDM yang kompeten dan mampu mengakselerasi proses pembangunan di tanah air.
“Berharap setiap anak bangsa mendapatkan akses pendidikan tinggi dengan kualitas yang baik sehingga mampu berperan aktif dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila,” tutupnya.
(akn/ega)