Wajah Baru Kampung Warna-warni, Ikon Wisata Malang Kembali Dipercantik Sambut Porprov Jatim 2025

Wajah Baru Kampung Warna-warni, Ikon Wisata Malang Kembali Dipercantik Sambut Porprov Jatim 2025

Malang (beritajatim.com) – Kota Malang kembali mempercantik wajah salah satu destinasi ikoniknya, Kampung Warna-warni Jodipan (KWJ). Kawasan wisata yang dulu sempat viral karena deretan rumah berwarna cerah ini mulai kehilangan pesonanya akibat warna cat yang memudar. Kini, upaya revitalisasi dilakukan secara gotong royong oleh Pemerintah Kota Malang bersama jajaran TNI AU, relawan, dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menegaskan bahwa pengecatan ulang ini merupakan langkah strategis untuk mengembalikan kejayaan KWJ sebagai ikon pariwisata kota. “Kami ingin mengembalikan kejayaan Kampung Warna Warni yang sempat viral dan jadi ikon Kota Malang. Harapannya bisa lebih viral lagi dan wisatawan tidak kecewa saat berkunjung ke sini,” ujar Wahyu.

Pengecatan tersebut juga menjadi bagian dari persiapan menyambut gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025 yang akan digelar di Kota Malang. Event olahraga tingkat provinsi ini diperkirakan akan diikuti sekitar 19 ribu atlet, belum termasuk pendamping dan penonton yang datang dari berbagai daerah. Potensi pertumbuhan ekonomi lokal di sekitar KWJ pun dinilai besar.

“Kami ingin wajah kampung ini kembali seperti awal dikenal publik. Supaya saat Porprov dibuka, wisatawan yang datang bisa melihat kampung yang memang pantas disebut ikon Kota Malang,” kata Wahyu.

Revitalisasi KWJ juga menjadi bagian dari implementasi program unggulan Pemkot Malang dalam Dasa Bhakti, khususnya gerakan Ngalam Rijik. Selain untuk meningkatkan estetika kampung, cat ulang juga bertujuan menjaga kepuasan wisatawan.

“Beberapa wisatawan menyampaikan bahwa saat melihat di media sosial, warnanya cerah dan menarik. Tapi begitu datang langsung, mereka kecewa karena warnanya sudah pudar,” ungkap Wahyu.

Untuk saat ini, pengecatan dilakukan secara bertahap. Tidak menutup kemungkinan, program serupa juga akan diterapkan di Kampung Tridi dan Kampung Biru Arema yang letaknya berdekatan.

“Yang kami fokuskan dulu pengecatan warna warni. Kalau waktu memungkinkan, kami lanjut ke kampung kampung lain,” tambah Wahyu. [luc/beq]