JAKARTA – Inggris saat ini mengalami peningkatan tajam terkait kasus flu. Empat rumah sakit di Inggris menyatakan insiden kritis imbas jumlah pasien flu yang melonjak luar biasa.
Juru bicara rumah sakit menyebut 269 pasien flu memerlukan perawatan di rumah sakit. University Hospitals Birmingham NHS Foundation Trust menyatakan bahwa beberapa rumah sakit yang mereka bawahi mengalami UGD yang sudah terlalu padat.
“Meskipun kapasitas di bangsal dan UGD ditingkatkan, waktu tunggu tetap ‘diperpanjang’,” ungkap juru bicaranya, dikutip dari BBC, pada Kamis, 11 Desember 2025.
Pejabat Kesehatan setempat mengatakan bahwa saat ini Inggris sedang menghadapi musim flu yang paling buruk dalam sejarah. Dengan itu, masyarakat diminta kembali ke kebiasaan saat pandemi COVID-19.
Pimpinan pihak NHS mengimbau kepada warga Inggris untuk mulai mengenakan masker saat naik transportasi umum. Penggunaan mask juga penting untuk menghentikan penularan virus ke orang lain.
“Masyarakat diimbau untuk kembali ke kebiasaan yang terbentuk selama pandemi COVID-19, yakni mengenakan masker saat berada di tempat umum atau kantor jika sedang pilek,” tutur Kepala Eksekutif NHS Providers, Daniel Elkeles.
Selain rumah sakit mengalami kesulitan menangani pasien kasus flu, sekolah-sekolah di Inggris juga terpaksa ditutup. Inggris seperti kembali menerapkan “lockdown firebreak” ala COVID-19 setelah ratusan orang jatuh sakit dalam beberapa waktu terakhir.
Para ahli memperingatkan kondisi ini bisa menjadi wabah terburuk dalam satu dekade. Terutama setelah strain flu mutan atau yang dikenal sebagai H3N2, bersama RSV dan norovirus meningkatkan angka penyakit dan memenuhi bangsal di rumah sakit.
