Jakarta: Viral di media sosial, murid kelas IV SD Abdi Sukma di Kota Medan dihukum duduk di lantai selama tiga hari oleh wali kelasnya karena nunggak bayar SPP selama 3 bulan.
Kasus ini terungkap setelah Kamelia, sang ibu dari siswa tersebut membagikan video anaknya yang sedang duduk di lantai saat proses belajar mengajar. Video tersebut kemudian viral di media sosial dan mendapat kecaman dari berbagai pihak.
Dalam video tersebut tampak siswa SD duduk di lantai dalam ruangan kelas. Kemudian perekam video yang ternyata merupakan orang tua siswa itu mengungkapkan bahwa ia memang belum melunasi biaya SPP anaknya karena kesulitan ekonomi.
“Jadi gini ceritanya, saya memang belum melunasi uang SPP awalnya, tapi wali kelasnya itu kan membuat peraturan kalau sudah terima rapor baru muridnya bisa mengikuti pelajaran,” kata Kamelia.
Ia juga mengatakan sudah berkomunikasi dengan pihak sekolah dan berjanji akan melunasi tunggakan uang sekolah. Namun, dia mengaku baru bisa datang ke sekolah dan melakukan pelunasan setelah menjual HP-nya.
Baca juga: Wacana Libur Sekolah Selama Ramadan, Ini Dampak Negatif Libur Berkepanjangan
“Saya sudah koordinasi hari Selasa-nya, saya bilang ibu izin saya belum bisa datang, itu rencana kemarin saya mau sempat jual HP untuk bayar uang sekolah biar (anak) dapat rapor,” lanjutnya.
Melihat hal tersebut, Kepala sekolah SD Abdi Sukma, Juli Sari buka suara. Ia mengatakan tidak masalah jika siswa itu belum membayar uang sekolahnya. Namun, wali kelas tersebut ternyata membuat peraturan sendiri tanpa kompromi dengan pihak sekolah.
“Sebenarnya anak itu tidak menerima rapor waktu pengambilan rapor dikarenakan dia belum lunas uang SPP. Tapi itu tidak jadi permasalahan sebenarnya,” kata Juli.
“Rupanya wali kelasnya membuat peraturan sendiri di kelasnya, bahwasanya kalau anak tidak mengambil rapor tidak dibolehkan mengikuti pelajaran. Buat peraturan itu tanpa kompromi dulu dengan sekolah,” sambungnya.
Akibat peristiwa tersebut, Juli mengaku sudah meminta maaf kepada orang tua siswa tersebut. Menurut Juli, masalah itu sudah diselesaikan dan anak itu tetap sekolah.
Jakarta: Viral di media sosial, murid kelas IV SD Abdi Sukma di Kota Medan dihukum duduk di lantai selama tiga hari oleh wali kelasnya karena nunggak bayar SPP selama 3 bulan.
Kasus ini terungkap setelah Kamelia, sang ibu dari siswa tersebut membagikan video anaknya yang sedang duduk di lantai saat proses belajar mengajar. Video tersebut kemudian viral di media sosial dan mendapat kecaman dari berbagai pihak.
Dalam video tersebut tampak siswa SD duduk di lantai dalam ruangan kelas. Kemudian perekam video yang ternyata merupakan orang tua siswa itu mengungkapkan bahwa ia memang belum melunasi biaya SPP anaknya karena kesulitan ekonomi.
“Jadi gini ceritanya, saya memang belum melunasi uang SPP awalnya, tapi wali kelasnya itu kan membuat peraturan kalau sudah terima rapor baru muridnya bisa mengikuti pelajaran,” kata Kamelia.
Ia juga mengatakan sudah berkomunikasi dengan pihak sekolah dan berjanji akan melunasi tunggakan uang sekolah. Namun, dia mengaku baru bisa datang ke sekolah dan melakukan pelunasan setelah menjual HP-nya.
“Saya sudah koordinasi hari Selasa-nya, saya bilang ibu izin saya belum bisa datang, itu rencana kemarin saya mau sempat jual HP untuk bayar uang sekolah biar (anak) dapat rapor,” lanjutnya.
Melihat hal tersebut, Kepala sekolah SD Abdi Sukma, Juli Sari buka suara. Ia mengatakan tidak masalah jika siswa itu belum membayar uang sekolahnya. Namun, wali kelas tersebut ternyata membuat peraturan sendiri tanpa kompromi dengan pihak sekolah.
“Sebenarnya anak itu tidak menerima rapor waktu pengambilan rapor dikarenakan dia belum lunas uang SPP. Tapi itu tidak jadi permasalahan sebenarnya,” kata Juli.
“Rupanya wali kelasnya membuat peraturan sendiri di kelasnya, bahwasanya kalau anak tidak mengambil rapor tidak dibolehkan mengikuti pelajaran. Buat peraturan itu tanpa kompromi dulu dengan sekolah,” sambungnya.
Akibat peristiwa tersebut, Juli mengaku sudah meminta maaf kepada orang tua siswa tersebut. Menurut Juli, masalah itu sudah diselesaikan dan anak itu tetap sekolah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(SUR)