BARU-BARU ini, sebuah video yang memperlihatkan tiga orang tenaga kesehatan (nakes) yang diunggah dalam platform TikTok viral. Dalam video tersebut, para nakes itu terlihat memperlihatkan perbedaan dalam menangani pasien umum dan pasien BPJS Kesehatan.
Video itu memperlihatkan bahwa ketiganya terlihat ramah ketika kedatangan pasien umum. Namun, ketika kedatangan pasien BPJS Kesehatan, ketiganya bermalas-malasan, bahkan satu di antata ketiganya ada yang tidur-tiduran di atas meja.
Ketiga nakes yang berada dalam video viral itu diduga berasal dari Puskesmas Lambunu 2, Provinsi Sulawesi Tengah.
Baca juga: RUU Kesehatan Perlu Integrasikan Layanan Kesehatan Publik dan Swasta
Baca juga: Presiden Berikan Penghargaan bagi Para Pahlawan Pandemi Covid-19
Menanggapi hal ini, Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Hanif Fadhillah mengatakan bahwa nakes seharusnya lebih bijak dalam menggunakan platform media sosial.
“Secara umum, nakes dapat menggunakan media sosial untuk kepentingan pelayanan terbaik bagi pasien misalnya untuk edukasi kesehatan kesehatan,” ungkapnya kepada Media Indonesia, Sabtu (18/3).
Lebih lanjut, Hanif menegaskan bahwa nakes seharusnya sadar bahwa apa yang dibuat di media sosial adalah sebuah jekak digital yang tidak dapat hilang.,” kata Hanif.
Dia juga menegaskan bahwa sebaiknya nakes tidak menggunakan platform media sosial untuk kepentingan pribadi saat bekerja. Imbas dari hal ini, PPNI dikatakan tengah mencari tempat bekerjanya ketiga nakes dalam video viral tersebut.
“Sedang dimintakan ke PPNI Provinsi Sulteng dan PPNI Kabupaten Parigi untul mengonfirmasi di mana nakes bekerja,” tegasnya.
Sementara itu, Pakar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengatakan bahwa seharusnya naker tidak membeda-bedakan pasien ketika bekerja, baik itu pasien umum maupun pasien BPJS.
“Para teman sejawat saya yang mulia. Tolong jangan bedakan pasien BPJS dan pasien umum. Semua pasien itu sama-sama butuh bantuan. Saya memohon,” tandas Zubairi. (H-2)