Tulungagung (beritajatim.com) – Sebuah video yang menarasikan oknum anggota Satlantas Polres Tulungagung menabrak pemotor saat mengejar pelanggar lalu lintas viral di media sosial. Dalam rekaman itu tampak dua polisi berdiri di dekat korban kecelakaan, disertai klaim bahwa mereka menabrak pengendara. Video ini langsung memicu pro dan kontra di kalangan netizen.
Kasatlantas Polres Tulungagung, AKP M Taufik Nabila, menegaskan bahwa narasi dalam video tersebut keliru. Ia menjelaskan ada dua kejadian yang terjadi secara bersamaan: pengejaran pelanggar lalu lintas dan kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pengendara lain.
Insiden bermula saat petugas Satlantas mendapati dua orang pengendara Honda Beat tanpa helm di kawasan Pos Tamanan, Kecamatan Tulungagung Kota. Saat dihentikan, mereka justru kabur dan tancap gas.
“Keduanya diketahui tidak mengenakan helm,” ujar AKP Taufik, Senin (19/5/2025).
Polisi kemudian melakukan pengejaran hingga ke Desa Tanjungsari. Saat itu, pelanggar menabrak seorang pengendara yang hendak keluar dari gang. Kecelakaan tersebut direkam oleh warga dan diunggah ke media sosial dengan narasi yang menyebut polisi sebagai pihak yang menabrak korban.
“Hal itu salah, kita di lokasi justru membantu dengan memanggil ambulan untuk menyelamatkan korban,” tegasnya.
Korban mengalami luka ringan dan telah mendapat perawatan medis. AKP Taufik juga mengimbau masyarakat untuk tidak langsung mempercayai informasi yang beredar di media sosial tanpa melakukan verifikasi terlebih dahulu.
“Kami imbau kepada masyarakat untuk tidak langsung mempercayai informasi yang belum tentu benar di media sosial. Saring sebelum sharing, karena bisa menimbulkan kesalahpahaman publik,” pungkasnya. [nm/beq]
