Jakarta –
Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno hari ini melakukan peninjauan untuk pertama kalinya pada layanan dan pembangunan MRT Jakarta. Pria yang akrab disapa Si Doel ini melihat dan merasakan langsung layanan di Stasiun Lebak Bulus, Blok M BCA, dan Bundaran HI Bank DKI.
Dia juga berkesempatan melihat langsung area interkoneksi antara Blok M Plaza dan Stasiun Blok M BCA serta Taman Literasi Martha Christina Tiahahu. Rano Karno menyoroti pembangunan kawasan orientasi transit (tansit oriented development/TOD), menurutnya konsep TOD dapat meningkatkan peringkat Jakarta untuk masuk ke dalam 50 kota besar global.
“Saya berkunjung untuk mendengar dan melihat langsung perencanaan pengembangan MRT Jakarta. PT MRT Jakarta (Perseroda) sudah memiliki masterplan yang baik dalam pengembangan kawasan berorientasi transit (TOD) sehingga kami berharap selama periode 2025-2030, Jakarta bisa meningkatkan peringkat dari 74 menjadi 50 sebagai Kota Global,” beber Si Doel dalam keterangan MRT Jakarta, Selasa (25/2/2025).
“Saya pun optimistis Jakarta akan semakin berkembang dan menjadi pusat perekonomian nasional dan kota Global berdasarkan Undang Undang Nomor 2 tahun 2024,” ungkapnya.
Rano Karno mengatakan fasilitas yang perlu ditambahkan di MRT Jakarta adalah kehadiran park and ride untuk menampung kendaraan pribadi di sekitar stasiun MRT Jakarta.
Dia juga menyampaikan bahwa salah satu dampak dari pembangunan kawasan di sekitar stasiun ialah meningkatkan okupansi pengunjung mal seperti yang terjadi di Blok M. Oleh karena itu pemerintah provinsi DKI Jakarta mendorong dan mendukung percepatan perkembangan kawasan di sekitar stasiun MRT Jakarta guna peningkatan layanan bagi masyarakat.
Rano Karno juga mengusulkan agar stasiun MRT Jakarta dapat menjadi wadah penyaluran ekspresi seni dan budaya bagi seniman muda Jakarta. Si Doel juga mengusulkan agar stasiun MRT Jakarta dapat menjadi wadah penyaluran ekspresi seni dan budaya bagi seniman muda Jakarta.
Berdasarkan indeks kepuasan pelanggan 2024, Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat mengatakan pelanggan MRT Jakarta memberikan apresiasi lebih terhadap aspek on board yaitu pengalaman selama menggunakan layanan.
Hal ini menunjukkan bahwa konsistensi layanan MRT Jakarta yang berstandar internasional yaitu aman, nyaman dan andal telah hadir sejak MRT Jakarta pertama beroperasi pada 2019.
“Sebagai operator utama pengelola kawasan berorientasi transit, MRT Jakarta terus mendorong pembangunan dan pengembangan kawasan di sekitar stasiun dengan prinsip-prinsip TOD seperti mix used dan ruang terbuka hijau. Ke depannya, selain 5 kawasan TOD yang sudah kita kembangkan, akan lebih banyak lagi area di sekitar stasiun MRT Jakarta termasuk Fase 2 yang akan kita kembangkan dengan konsep transit dan interkoneksi,” pungkas Tuhiyat.
(hal/kil)