JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota Cimahi bergerak cepat dalam penanganan tanggap darurat banjir yang melanda kawasan RW 02, Sasak Golkar, Kelurahan Melong, Cimahi Selatan, usai diguyur hujan deras pada Sabtu (15/3/2025) malam.
Wakil Wali Kota Cimahi, Adithia Yudhistira, menegaskan keselamatan warga menjadi prioritas utama, terutama bagi kelompok rentan seperti balita, lansia, dan ibu hamil.
Ia memastikan bantuan pemerintah telah diturunkan untuk membantu korban terdampak.
BACA JUGA: Banjir Cimanggung, Pemda Sumedang Siapkan Posko Tanggap Darurat
“Warga yang terdampak pertama ada lansia yang usianya 83 tahun sendirian, kita tanggulangi dulu. Jangan sampai tinggal dulu di rumahnya karena masih licin. Takutnya nanti terjadi apa-apa. Lalu ada juga ibu hamil, jangan sampai nanti terjatuh bisa terjadi apa-apa,” ujar Adithia saat ditemui di lokasi, Minggu (16/3/2025).
Adithia menyoroti kondisi ibu hamil yang rentan terhadap risiko saat bencana. Ia menyebut ada seorang ibu hamil berusia di atas 40 tahun yang perlu penanganan khusus.
“Tadi juga ada yang hamil berusia di atas 40 tahun, itu kan berisiko. Itu harus diprioritaskan yang seperti itu,” bebernya.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi, Fitriandy Kurniawan, mengungkapkan hampir sekitar 500 kepala keluarga atau 1.500 jiwa terdampak banjir di kawasan Melong, Cimahi Selatan.
BACA JUGA: Dirjen Rehsos Pantau Penanganan Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Sumba Timur
Kejadian yang terjadi di RW 02 Kelurahan Melong itu berdampak pada warga yang rentan, termasuk 43 lansia, 292 anak berusia di atas lima tahun, dan 25 balita.
“Karena ada lansia dan balita, kami sudah menyalurkan logistik, termasuk paket lansia,” kata Andy, sapaan akrabnya.
Bantuan yang disalurkan mencakup kebutuhan sandang dan pangan, termasuk perlengkapan khusus untuk balita seperti popok dan celana anti buang air.
Andy memastikan bahwa banjir hanya merendam rumah warga tanpa menyebabkan kerusakan struktural.
BACA JUGA: Bimax Banjar Berbagi Kebahagiaan, Santuni 30 Anak Yatim di Bulan Ramadan
“Tidak ada rumah yang roboh atau mengalami kerusakan parah, dampaknya hanya terendam air,” ujarnya.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Cimahi turut memberikan pelayanan kesehatan bagi warga terdampak.
