Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Usai 37 Tahun Mengabdi, Sekda Kota Bogor Pamit

Usai 37 Tahun Mengabdi, Sekda Kota Bogor Pamit

JABAR EKSPRES – Syarifah Sofiah selaku Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor akhirnya memasuki masa purna bakti pada akhir November 2024 kemarin, usai sudah 37 tahun mengabdi untuk negara.

Upacara puncak HUT Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) ke-53 yang berlangsung pada Jumat (29/1) sekaligus menjadi kali terakhir Syarifah mengenakan seragam batik Korpri.

Salam perpisahan pun disampaikan langsung oleh jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sebagai bentuk apresiasi atas pengabdiannya selama ini.

Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari, secara langsung menyerahkan Surat Keputusan (SK) Purna Bakti kepada Sekda Kota Bogor, bersama para ASN Pemkot Bogor lainnya yang juga memasuki masa purna bakti.

BACA JUGA:Pembentukan BPBD di Kota Bandung Masuk Pembahasan Pansus

Dalam kesempatan itu, Syarifah mengungkapkan rasa syukur, permohonan maaf, dan harapan terbaik untuk masa purna baktinya setelah pengabdian panjang lebih dari tiga dekade.

“Tidak ada yang dapat saya ucapkan selain rasa syukur atas karunia yang diberikan oleh Allah SWT hingga diberi kesempatan sampai usia 60 tahun. Alhamdulillah, saya telah menyelesaikan tugas sebagai abdi negara selama 37 tahun,” ungkap Syarifah dikutip Minggu, 1 Desember 2024.

Syarifah menuturkan, dipercaya mengemban tugas sebagai Sekda selama empat tahun merupakan pengalaman yang amat berharga dan penuh kenangan indah, terutama karena ia bersama seluruh jajaran saling membantu dan bekerja sama untuk mencapai target-target pemerintah.

“Di pemerintahan, ada indikator kinerja yang harus dipenuhi, dan alhamdulillah itu dapat tercapai berkat kerja keras serta kerja sama seluruh jajaran Pemkot Bogor,” tutur dia.

BACA JUGA:Klaim Saldo DANA Spesial Desember Dibagi Gratis di Aplikasi ini

Dirinya juga tidak menampik bahwa selama menjabat, sebagai manusia ia masih memiliki banyak kekurangan dan menyadari adanya pekerjaan yang belum terselesaikan.

Oleh karena itu, ia menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak.

“Dengan segala kerendahan hati, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Siapapun yang diberi amanah memimpin akan diminta pertanggungjawaban atas apa yang telah dikerjakan,” ucap Syarifah.

“Saya tidak ingin hal itu menjadi beban, sehingga saya meminta kerelaan bapak-ibu untuk memaafkan segala kekurangan dan kesalahan saya,” imbuhnya.