Usaha Tiongkok Perluas Lapangan Kerja dan Menstabilkan Pasar Rumah

10 March 2024, 8:19

Mahasiswa menghadiri bursa kerja di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok tengah, pada 6 Maret 2024.(AFP)

TIONGKOK perlu berbuat lebih banyak untuk meningkatkan lapangan kerja dan menstabilkan pasar propertinya. Para pejabat tinggi mengakui itu pada Sabtu (10/3). Ini disampaikan ketika para pembuat kebijakan berjuang menghidupkan kembali perekonomian negara yang terpuruk.
Beijing sedang bergulat dengan krisis sektor properti yang berkepanjangan, tingginya angka pengangguran kaum muda, dan perlambatan global yang memukul permintaan barang-barang Tiongkok. Pengangguran kaum muda mencapai angka 21,3%–yang belum pernah terjadi–pada pertengahan 2023, sebelum para pejabat berhenti menerbitkan angka bulanan.
Harga rumah telah jatuh selama berbulan-bulan. Beberapa pengembang properti besar berjuang untuk tetap bertahan. 
Baca juga : Tiongkok Tetapkan Target Ambisius Ekonomi Tumbuh 5% pada 2024
Di sela-sela pertemuan tahunan parlemen negara itu pada Sabtu (9/3), para pejabat mengakui kesulitan dalam membalikkan kedua tren tersebut. “Tekanan lapangan kerja secara keseluruhan belum berkurang dan masih ada kontradiksi struktural yang harus diselesaikan,” kata Wang Xiaoping, Menteri Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial.
“Sebagian pekerja menghadapi sejumlah tantangan dan masalah dalam pekerjaan serta diperlukan lebih banyak upaya menstabilkan pekerjaan,” kata Wang. Namun, dia mengatakan Beijing yakin dapat menjaga stabilitas situasi ketenagakerjaan.
Menteri Perumahan Ni Hong, pada gilirannya, mengatakan kepada wartawan bahwa memperbaiki pasar properti–yang telah lama menyumbang sekitar seperempat perekonomian Tiongkok–masih merupakan tantangan. “Tugas menstabilkan pasar masih sangat sulit,” katanya. Ia menunjuk pada upaya negara menurunkan suku bunga dan menurunkan uang muka. Baca juga : Aktivitas Pabrik Tiongkok Susut selama Empat Bulan Berturut-turut
Perusahaan realestat yang, “Perlu bangkrut harus bangkrut dan perusahaan yang memerlukan restrukturisasi harus direstrukturisasi,” kata Ni. Ia menambahkan bahwa pelaku pasar yang merugikan kepentingan masyarakat harus diselidiki secara tegas dan ditangani sesuai dengan hukum. Meskipun ada masalah besar dengan pasar perumahan, ia bersikeras bahwa tujuan Beijing menghindari risiko sistemis di sektor properti tetap dipertahankan. 
Pertemuan di Beijing minggu ini didominasi oleh isu ekonomi dan keamanan. Pada Selasa, para pemimpin dunia menetapkan target pertumbuhan ambisius sekitar lima persen pada 2024. Target ini menurut para analis tergolong ambisius mengingat tantangan yang menghambat perekonomian Tiongkok.
Perdana Menteri Li Qiang mengakui tujuan tersebut tidak mudah untuk dibaca mengingat risiko yang masih ada dan bahaya tersembunyi dalam perekonomian. Investor telah menyerukan tindakan yang lebih besar dari negara untuk menopang perekonomian yang lesu. (AFP/Z-2)

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Statement

Fasum

Transportasi