UNIVERSITAS Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung Jawa Barat (Jabar) kembali mengukuhkan delapan guru besar atau profesor pada 22-23 November 2022. Pengukuhan diselenggarakan secara daring dan luring di Gedung Achmad Sanusi untuk para peserta dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, keluarga, serta para kolega para guru besar yang dikukuhkan.
Ketua Dewan Guru Besar UPI, Prof. Dr. H. Karim Suryadi, mengatakan, bahwa guru besar selalu terkait dengan akademic leader atau kepemimpinan akademik. Guru besar terus menerus berupaya bagaimana menemukan cara, bagaimana kepeloporan akademik yang ditunggu oleh masyarakat.
“Selanjutnya guru besar berupaya memberikan jawabanan atas persoalan yang ada disekeliling kita dan di masyarakat kita dengan aksi nyata,” ucap Ketua Dewan Guru Besar UPI, Prof. Dr. H. Karim Suryadi.
Sementara, Rektor UPI Prof. Dr. M. Solehuddin, M.Pd., MA menjelaskan bahwa guru guru besar atau professor merupakan puncak karir jabatan fungsional seoarang dosen. “Dan agenda pengukuhan ini merupakan agenda formal dilingkungan UPI,” ujarnya.
Pengukuhan kegiatan yang diselenggarakan secara terbatas ini, mengikuti peraturan, ketentuan dan standar protokol kesehatan, dengan prinsip melindungi, dan menjaga kesehatan dan keselamatan para pihak serta mencegah penyebaran Covid-19. Penyelenggaraan kegiatan disiarkan secara langsung melalui media informasi dan media sosial UPI pada laman TVUPI Digital https://www.youtube.com/c/TVUPIDIGITAL.
Sesi pertama Selasa, (22/11) pengukuhan guru besar mengangkat empat pemikiran, pertama disampaikan oleh Prof. Dr. Epon Ningrum, Guru Besar pada bidang Ilmu Pendidikan Geografi, Guru Besar pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial pada Fakultas Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial UPI, tentang memperkuat peran pendidikan geografi dalam membangun generasi literasi bencana.
Pemikiran kedua disampaikan oleh Prof. Dr. Berliana, Guru Besar pada bidang ilmu gender dalam olahraga pada Fakultas Pendidikan Olaharaga dan Kesehatan UPI, tentang olahraga sebagai sarana emansipasi dan inklusi sosial perempuan.
Pemikiran ketiga disampaikan Prof. Dr. Mamat Ruhimat Guru Besar pada bidang Ilmu Pendidikan Geografi pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial UPI, tentang peningkatan kompetensi literasi geografis peserta didik melalui pemanfaatan teknologi 360 virtual learning simulations.
Pemikiran keempat disampaikan oleh Prof. Dr. Raden Boyke Mulyana, Guru Besar/Profesor pada bidang ilmu kepelatihan olahraga pada Fakultas Pendidikan Olaharaga dan Kesehatan UPI, tentang pembinaan usia muda dalam keolahragaan ditinjau dari ilmu kepelatihan olahraga.
Pada sesi hari kedua, Rabu (23/11), mengangkat tiga pemikiran, pemikiran pertama disampaikan oleh Prof. Dr. Munawar Rahmat, Guru Besar/ Profesor pada bidang Ilmu Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial UPI, tentang pengembangan pendidikan agama Islam berbasis tasawuf untuk meningkatkan religiusitas-substantif dan damai bagi mahasiswa.
Pemikiran kedua disampaikan oleh Prof. Dr. Vismaia Sabariah Damaianti, Guru Besar/Profesor pada bidang ilmu pendidikan literasi pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra UPI, tentang membangun masyarakat Indonesia yang literat untuk kehidupan yang cendekia.
Pemikiran ketiga disampaikan oleh Prof. Dr. Asep Herry Hernawan, Guru Besar/ Profesor pada bidang Ilmu Pengembangan Kurikulum pada Fakultas Ilmu Pendidikan UPI, tentang problematika dan strategi meningkatkan literasi kurikulum pada pengembangan dan pelaksanaan kurikulum satuan pendidikan.
Pemikiran keempat disampaikan oleh Prof. Dr. Dedi Koswara, Guru Besar/ Profesor pada bidang Ilmu Sastra dan Budaya Daerah pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra UPI, tentang transformasi dari kelisanan (orality) carita pantun sanghyang jagatrasa ke keberaksaraan (literacy) wawacan sanghyang jagatrasa (kajian struktural, semiotik, dan etnopedagogi).
Dengan penambahan delapan guru besar ini, UPI kini memilili total guru besar sebanyak 133 orang. Dalam waktu dekat, jumlah guru besar UPI akan bertambah lagi. (OL-13)
Baca Juga: Guru Besar di Indonesia Tidak Sampai 2%
