Update Sementara, 83 Santri Jadi Korban Ambruknya Bangunan 3 Lantai Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo, Evakuasi Masih Berlangsung

Update Sementara, 83 Santri Jadi Korban Ambruknya Bangunan 3 Lantai Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo, Evakuasi Masih Berlangsung

Sidoarjo (beritajatim.com) – Pencarian korban dan evakuasi terhadap ambruknya bangunan tiga lantai di Lembaga Pesantren Al-Khoziny Buduran terus dilakukan. Petugas gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, relawan, dan sejumlah pihak terkait mengerahkan alat berat untuk mempercepat proses evakuasi.

Bangunan yang roboh terdiri dari tiga lantai, yakni lantai satu yang digunakan sebagai musala, lantai dua sebagai tempat pertemuan atau kegiatan santri, dan lantai tiga yang berfungsi sebagai penutup bagian atap.

Pengasuh Lembaga Pesantren Al-Khoziny, KHR Abdussalam Mujib, menjelaskan peristiwa nahas itu terjadi sekitar waktu ashar. Sejak pagi hingga siang, di lantai tiga sedang dilakukan pengecoran.

“Pengecoran selesei saat siang menjelang sore. Terus saat waktu ashar, ada musibah bangunan roboh tersebut,” ucapnya.

Ia menambahkan, bangunan dua lantai tersebut sejatinya bukan difungsikan sebagai tempat tidur santri, melainkan untuk kegiatan ibadah dan forum diskusi.

“Bangunan lantai satu dan lantai dua sudah berdiri sejak sekitar 9 bulan yang lalu. Bangunan baru itu, pengecoran bagian atas atau sebagai penutup atap dari cor,” ungkapnya.

Mantan Ketua Dewan Syuro DPC PKB Kabupaten Sidoarjo itu menduga, robohnya bangunan disebabkan bagian bawah tidak kuat menahan beban cor bagian atas.

“Sepertinya bangunan bagian bawah, tidak kuat menahan beban bangunan bagian atas hingga roboh,” jelasnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Jules Abast menyebut hingga kini jumlah santri yang terdampak mencapai 83 orang. Dari jumlah tersebut, satu santri dinyatakan meninggal dunia. Aparat bersama relawan masih terus melakukan pendataan dan evakuasi terhadap korban lainnya. [isa/ian]