Upaya Tekan Angka Pengangguran, Pemkab Tuban Beri Pelatihan Kerja Gratis

Upaya Tekan Angka Pengangguran, Pemkab Tuban Beri Pelatihan Kerja Gratis

Tuban (beritajatim.com) – Upaya mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Tuban, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban berikan pelatihan keterampilan berbasis kompetensi secara gratis yang dilaksanakan di Balai Latihan Kerja (BLK) Tuban.

Sekda Tuban, Budi Wiyana menyampaikan, tujuan dari program pelatihan keterampilan ini dalam rangka mengatasi angka pengangguran di Kabupaten Tuban dengan prioritas peserta dari keluarga desil 5 ke bawah.

“Melalui program seperti ini juga 50 persennya untuk mengatasi angka kemiskinan di Kabupaten Tuban,” ungkap Budi Wiyana. Senin (22/09/2025).

Ia juga menjelaskan, seluruh peserta sebelumnya telah mendaftarkan diri dan disesuaikan dengan potensi peserta yang terdiri dari keluarga desil 1 sampai 5. Kemudian, dilakukan seleksi dan mereka yang terpilih mengikuti pelatihan ini sesuai kebutuhan lapangan kerja.

“Analisa dan identifikasi dari Disnakerin, misalkan potensi dan kebutuhannya apa?, tidak semua seperti pelatihan las, tapi ada banyak jenis pelatihan lainnya,” terang Budi sapanya.

Pihaknya berharap peserta yang nantinya lulus dalam pelatihan ini dapat diserap di dunia kerja atau bisa membuka peluang wirausaha mandiri dengan modal sendiri sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini.

“Kami tidak ingin ini hanya seremonial saja, usai pelatihan harus ada tindak lanjut,” tambahnya.

Sementara itu, adapun pelatihan ini gratis yang bersumber dari dana APBD Kabupaten Tuban. Namun, pihaknya berharap kedepan tidak hanya melalui APBD, namun Disnakerin bisa mengajak atau bermitra, kolaborasi dengan perusahaan melalui CSR maupun non-CSR nya.

“Sebab, kompetensi dan kebutuhan yang tahu ya perusahaan itu sendiri, sehingga pelatihan lebih tepat sasaran. Sehingga, harapannya itu yang akan kita dorong ke depan,” tegas Budi.

Terlebih saat ini, masih berlaku efisiensi, sehingga diharapkan Disnakerin mampu menjalin kemitraan dan kolaborasi dengan perusahaan untuk melaksanakan pelatihan kerja sama dengan BLK atau lembaga pelatihan lain.

“Ini akan kita masifkan hingga berdampak mengatasi angka pengangguran dan kemiskinan,” tambahnya.

Oleh karena itu, ia berpesan kepada peserta, agar memanfaatkan pelatihan keterampilan ini sebaik mungkin, sebab yang menginginkan pelatihan ini cukup banyak sekali. Namun, karena terbatasnya kuota maka harus melalui seleksi yang ketat hingga terpilih.

“Diharapkan mereka sungguh-sungguh dan proaktif selama pelatihan kedepan, baik dengan para peserta maupun pembina atau tutor pelatihan,” pungkasnya. [dya/ian]