Bojonegoro (beritajatim.com) – Klenteng Hok Swie Bio di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kabupaten Bojonegoro, dipadati ribuan warga saat umat Tionghoa menggelar ritual sembahyang arwah, Minggu (7/9/2025).
Tradisi tahunan ini menjadi momen untuk mendoakan arwah leluhur sekaligus para pendiri bangsa yang telah berjasa memerdekakan Indonesia. Selain itu, juga digelar proses rebutan gunungan dari hasil bumi dan jajanan.
Dipimpin oleh Ketua Bidang Peribadahan Klenteng Hok Swie Bio, Kho Tjhiang San, umat Tionghoa mengelilingi altar klenteng sebanyak tiga kali sebelum berdoa di depan puluhan gunungan berisi hasil bumi, makanan, hingga buah-buahan.
Prosesi sembahyang arwah berlangsung khidmat. Bagi umat Tionghoa, gunungan yang sudah didoakan diyakini membawa berkah dan rezeki.
Puncak acara berlangsung meriah saat panitia menabuh bedug tanda dimulainya rebutan gunungan. Ratusan warga langsung menyerbu aneka isi gunungan, mulai dari hasil bumi, makanan, buah-buahan, pakaian, hingga perlengkapan elektronik yang memang disediakan panitia.
Kho Tjhiang San menjelaskan, ritual ini diikuti umat Tionghoa dari berbagai daerah di Indonesia bahkan ada yang datang dari luar negeri. Menurutnya, sembahyang arwah bukan hanya wujud bakti kepada leluhur, tetapi juga bentuk penghormatan kepada para pejuang yang telah mengorbankan jiwa raga demi kemerdekaan bangsa.
“Tradisi ini mengajarkan kita untuk tidak melupakan jasa leluhur dan para pendiri bangsa. Doa yang dipanjatkan diharapkan membawa keberkahan bagi semua,” ungkap Kho San.
Ritual sembahyang arwah di Klenteng Hok Swie Bio Bojonegoro selalu menjadi daya tarik masyarakat. Selain nuansa religius yang kental, tradisi rebutan gunungan juga menjadi momen yang ditunggu-tunggu warga karena sarat dengan nilai kebersamaan dan berbagi. [lus/suf]
