Surabaya (beritajatim.com) – UM Surabaya (Universitas Muhammadiyah Surabaya) kembali menggelar Aksi Bela Palestina di kampus setempat pada Selasa (7/5/2024). Aksi ini sebagai bentuk kecaman terhadap Israel.
Aksi diawali dengan pembacaan puisi berantai berjudul ‘Tanah Ini Milik Kami’ oleh mahasiswa asal Palestina Sondos Jehad Shnewra bersama sejumlah mahasiswa asing lainnya di UM Surabaya.
Kemudian, dilanjutkan aksi teatrikal bertajuk ‘Pembebasan’ oleh UKM Teater UM Surabaya. Perform art ini dibuka dengan penggambaran penyiksaan pasangan suami istri Palestina oleh Israel.
Sejurus kemudian, perlawanan hadir lewat dua mahasiswa sebagai penyelamat. Teatrikal ini sebagai simbol kutukan terhadap segala aksi represif dan diskriminatif Israel terhadap masyarakat Palestina.
“Kami ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk terus berempati memberikan perhatian serius terhadap perkembangan konflik Israel dan Palestina,” kata Naufal Wanabil, pemeran Palestina.
Sementara itu, Ketua BEM UM Surabaya Wahyudi menjelaskan bahwa Palestina sudah seharusnya diakui sebagai negara independen oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pihaknya pun bersama dengan para peserta aksi kemudian berkeliling kampus untuk memasang peta Palestina di sejumlah titik. Aksi ini sebagai simbol dukungan kemerdekaan Palestina secara teritori.
“Aksi dengan memasang peta di sejumlah titik kampus sebagai pengingat bahwa Palestina sudah seharusnya diakui sebagai sebuah negara independen oleh PBB,” ujar Wayudi.
Diketahui, aksi bertema ‘Long Live Palestine, Freedom for Palestine’ ini digelar berdasarkan surat edaran Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (FR PTMA) terkait Aksi Nasional Bela Palestina dan Kutuk Israel.
Sebelumnya, UM Surabaya bersama mahasiswa asingnya asal Palestina juga melakukan aksi serupa pada Oktober 2023 silam. Saat itu juga digelar salat gaib dan doa bersama agar perang di Palestina segera berakhir. [ipl/but]