Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis Tunjukkan Hasil Positif, Masyarakat Berikan Dukungan Penuh

Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis Tunjukkan Hasil Positif, Masyarakat Berikan Dukungan Penuh

Jakarta, Beritasatu.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto telah selesai menjalani masa uji coba di sejumlah daerah, seperti Minahasa dan Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak Oktober 2024. 

Seusai uji coba, hasil positif terlihat dari antusiasme masyarakat setempat untuk berpartisipasi dalam program makan bergizi gratis ini, yang terbukti dapat meringankan beban ekonomi dan meningkatkan kesehatan keluarga.

“Dengan adanya MBG, masyarakat daerah merasa sangat terbantu. Anak-anak mereka mendapatkan makanan bergizi, yang meningkatkan semangat mereka untuk bersekolah. Selain itu, ibu-ibu di daerah juga memperoleh tambahan pendapatan,” ungkap Eliza Mardian, peneliti CORE Indonesia Spesialisasi Pertanian dan Industri, dalam wawancara tertutup di Jakarta, Rabu (18/12/2024).

Eliza, yang melakukan riset langsung di lapangan, menjelaskan tiga alasan utama mengapa masyarakat di daerah begitu mendukung program MBG.

Pertama, ibu-ibu di daerah merasa senang karena anak-anak mereka mendapatkan makanan bergizi, yang secara tidak langsung meningkatkan minat dan semangat anak-anak untuk bersekolah. Selain itu, ibu-ibu yang sebelumnya tidak memiliki kegiatan ekonomi di rumah kini memperoleh tambahan pendapatan. 

“Ibu-ibu biasa mendapatkan ‘gaji harian’ untuk upah memasak. Dengan adanya MBG, tentu menambah pendapatan keluarga. Misalnya, di salah satu daerah uji coba, SPP sekolah diturunkan. Karena adanya MBG, sekolah tidak lagi mewajibkan iuran untuk katering, sehingga SPP bisa lebih rendah. Dengan pengurangan SPP sebesar Rp 30.000, ibu-ibu bisa mengalokasikan dana itu untuk membeli buah atau susu untuk anak-anak di rumah,” ujar Eliza.

Menurut Eliza, dampak program MBG tidak hanya terasa dalam aspek ekonomi, tetapi juga dalam pengalokasian dana konsumsi rumah tangga dan gaya hidup yang lebih sehat. Program ini turut meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi gizi yang seimbang.

“Masyarakat yang sebelumnya kurang paham tentang pentingnya konsumsi buah atau susu. Dengan adanya MBG, mereka mulai teredukasi mengenai pentingnya gizi seimbang. Mereka jadi lebih memahami kebutuhan protein, berapa banyak yang dibutuhkan anak-anak sesuai usia mereka. Masyarakat pun menjadi lebih sadar tentang pola makan sehat,” pungkas Eliza.

Meskipun hasil evaluasi uji coba program makan bergizi gratis menunjukkan dampak positif bagi masyarakat di daerah, aspek produksi, pendistribusian, dan rantai pasokan hilir tetap perlu diperhatikan pemerintah. Hal ini penting agar program MBG dapat berjalan lebih optimal, memaksimalkan manfaat yang diterima oleh masyarakat, serta memastikan penggunaan anggaran sebesar Rp 71 triliun pada tahun pertama dapat tercapai secara efektif dan efisien.