Sumenep (beritajatim.com) – DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumenep telah menerima pendaftaran bakal calon bupati dan calon wakil bupati yang akan maju dalam Pilkada 2024.
Ketua DPC PKB Sumenep, Imam Hasyim mengatakan, ada 7 orang yang telah menyerahkan berkas pendaftaran disertai ‘pakta integritas’ ke desk pilkada PKB Sumenep, setelah mendaftar secara online.
“Dari 7 orang itu, 3 di antaranya mendaftar sebagai bakal calon bupati, dan 4 lainnya sebagai bakal calon wakil bupati,” katanya, Rabu (08/05/2024).
Tiga orang yang mendaftar sebagai bakal calon bupati Sumenep adalah Unais Ali Hisyam, mantan anggota DPR RI, kemudian Abu Hasan, anggota DPRD Sumenep yang juga tokoh kepulauan, dan Hosni, Ketua Partai Nasdem Sumenep.
Sedangkan yang mendaftar sebagai bakal calon wakil bupati Sumenep adalah Hamid Ali Munir, Ketua DPRD Sumenep, Herman Dali Kusuma, anggota DPRD Sumenep, kemudian Nur Fitriana, anggota DPRD Jawa Timur, dan Aditya Raman Dany, caleg PPP dapil 1.
“Ketujuh bacabup dan bacawabup itu akan mengikuti uji kompetensi dan kelayakan (UKK) dari DPP PKB. UKK itu digelar serentak se-Indonesia. Untuk Jawa Timur akan diselenggarakan di Surabaya,” terang Imam Hasyim.
Ia mengatakan, UKK itu nantinya akan menjadi salah satu penilaian yang akan menentukan rekomendasi partai. “Yang menentukan siapa cabup dan cawabup PKB itu murni kewenangan DPP. Tentu saja ada berbagai pertimbangan dan penilaian. Salah satunya UKK,” ujarnya.
Sampai saat ini pihaknya masih menunggu informasi dari DPP, kapan UKK bagi bacabup dan bacawabup itu akan digelar. “Kalau sudah ada informasi dari DPP, kami pasti langsung menghubungi bacabup dan bacawabup yang sudah mendaftar di PKB untuk bersiap-siap mengikuti UKK,” ungkap Imam.
Sementara ketika ditanya kemungkinan PKB akan berkoalisi dengan partai lain dalam mengusung cabup dan cawabup? Imam enggan memastikan. Hingga saat ini, PKB Sumenep belum melakukan komunikasi dengan partai lain untuk kepentingan koalisi di Pilkada.
“Dengan modal 10 kursi, PKB Sumenep sudah bisa mengusung sendiri calonnya tanpa koalisi. Tapi keputusan apakah nanti kami berkoalisi atau tidak, kalaupun koalisi dengan partai apa? Masih dalam tahap kajian,” tukasnya. (tem/ian)