Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Tujuh Hari Hilang, Nelayan Tenggelam di Trenggalek Belum Ditemukan

Tujuh Hari Hilang, Nelayan Tenggelam di Trenggalek Belum Ditemukan

Trenggalek (beritajatim.com) – Setelah tujuh hari pencarian intensif, upaya menemukan nelayan bernama Suprayitno (46) yang hilang pasca-kecelakaan laut di perairan Teluk Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, resmi dihentikan. Meski demikian, jejaring komunikasi tetap dilakukan untuk memantau keberadaan korban.

Kepala Polairud Prigi, Aipda Maryanto, mengumumkan penghentian pencarian pada Senin (1/4/2024) di Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi Trenggalek. “Sesuai SOP, pencarian dihentikan tapi jejaring komunikasi tetap dilakukan untuk memantau keberadaan korban,” ujar Maryanto.

Suprayitno adalah anak buah kapal KMN SB Bharokah yang mengalami kecelakaan laut di lepas perairan Teluk Prigi pada Selasa (23/3/2024). Meski pencarian telah dilakukan hingga wilayah Perairan Tulungagung, Suprayitno belum ditemukan.

Maryanto meminta kepada para nelayan di wilayah Pacitan dan Tulungagung untuk memberitahukan kepada petugas jika menjumpai tanda-tanda keberadaan Suprayitno, baik dalam keadaan hidup ataupun meninggal. Dalam kasus ini, nakhoda kapal berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Dalam proses pencarian, petugas mengerahkan satu unit perahu karet dari Basarnas Pos SAR Trenggalek dan perahu-perahu nelayan. Selama pencarian gabungan, ada sebanyak enam hingga 10 perahu nelayan dikerahkan untuk mencari korban yang mengalami kecelakaan di sekitar 6-7 mil laut dari bibir pantai. Operasi ini terkadang terkendala kondisi cuaca hingga gelombang tinggi.

“Namun hingga tujuh hari pencarian, korban belum ditemukan. Basarnas menyatakan hari ini operasi SAR resmi ditutup, dilanjutkan dengan jejaring komunikasi,” tutur Maryanto.

Sebelumnya, pada Selasa (23/3/2024), KMN SB Bharokah dilaporkan mengalami kecelakaan laut. Kecelakaan ini mengakibatkan Kaseri, 59, pemilik kapal dan nakhoda KMN SB Bharokah meninggal, sementara ABK kapal bernama Suprayitno dilaporkan hilang. Kedua nelayan ini berasal dari Teluk Prigi.

Kecelakaan laut ini disebabkan oleh kerusakan mesin yang membuat kerusakan kemudi sehingga membuat kapal hilang kendali. Saat kapal tengah terombang-ambing di lautan, tiba-tiba kapal tersapu gelombang hingga membuat kapal pecah usai menghantam karang. Kerusakan kapal ini sempat dilaporkan ke PPN Prigi. [ian]