Trump Bakal Lepas Tangan Mediasi Perang Rusia-Ukraina Jika Tak Ada Kemajuan

Trump Bakal Lepas Tangan Mediasi Perang Rusia-Ukraina Jika Tak Ada Kemajuan

JAKARTA — Amerika Serikat akan meninggalkan upaya untuk menengahi kesepakatan damai Rusia-Ukraina kecuali ada tanda-tanda kemajuan yang jelas dalam waktu dekat.

“Kami ingin menyelesaikannya dengan cepat,” kata Presiden AS Donald Trump kepada wartawan di Gedung Putih dilansir Reuters, Sabtu, 19 April.

“Sekarang jika karena suatu alasan salah satu dari kedua pihak mempersulitnya, kami akan berkata, ‘kalian bodoh, kalian tolol, kalian orang-orang jahat, dan kami akan bersikap lunak. Namun, mudah-mudahan kami tidak perlu melakukan itu,” tegas Trump.

Pernyataan Trump tersebut menyusul komentar Menteri Luar Negeri AS Marco yang mengatakan kedua pihak hanya punya waktu beberapa hari untuk menunjukkan kemajuan atau Washington akan menyerah.

“Kami tidak akan melanjutkan usaha ini selama berminggu-minggu dan berbulan-bulan. Jadi, kami perlu segera menentukan sekarang, dan saya berbicara tentang hitungan hari, apakah ini dapat dilakukan dalam beberapa minggu ke depan,” kata Rubio di Paris setelah bertemu dengan para pemimpin Eropa dan Ukraina.

“Jika tidak memungkinkan, jika kita begitu jauh sehingga ini tidak akan terjadi, maka saya pikir presiden mungkin sudah pada titik di mana ia akan berkata, ‘baiklah, kita sudah selesai’,” sambung Menlu AS.

Sementara Trump, ketika ditanya, menolak untuk menetapkan batas waktu tertentu untuk berapa lama ia bersedia menunggu.

“Marco benar mengatakan kami ingin melihatnya berakhir,” kata Trump.

Ketika ditanya apakah Presiden Rusia Vladimir Putin menunda-nunda, Trump menjawab: “Saya harap tidak.”

Selama beberapa minggu terakhir, pejabat Trump secara pribadi mengakui bahwa peluang tercapainya kesepakatan damai yang cepat di Ukraina semakin sulit diraih.

Pernyataan Rubio, kata tiga diplomat Eropa, mencerminkan meningkatnya rasa frustrasi di Gedung Putih atas keengganan Rusia untuk mengakhiri perang.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan beberapa kemajuan dalam penyelesaian damai telah dicapai tetapi kontak dengan Washington sulit dilakukan.

Ia mengatakan Rusia berusaha keras untuk menyelesaikan konflik sambil memastikan kepentingannya sendiri. Moskow tetap terbuka untuk berdialog dengan Amerika Serikat.

Pejabat AS juga merasa frustrasi dengan pernyataan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyyy minggu ini, utusan khusus Trump, Steve Witkoff, “menyebarkan narasi Rusia,” dan mengatakan hal itu tidak membantu proses tersebut, kata seorang pejabat AS.