Bisnis.com, JAKARTA — Presiden AS Donald Trump kembali mengeluarkan tarif terbarunya, kali ini mengincar produk kayu dan mebel. Trump memerintahkan penerapan tarif impor sebesar 10% untuk kayu lunak dan produk kayu gergajian, serta tarif sebesar 25% untuk lemari dapur, meja rias, dan produk kayu berlapis.
Tarif ini dijadwalkan mulai berlaku pada 14 Oktober 2025, dengan beberapa kenaikan tambahan akan diberlakukan mulai 1 Januari 2026 sesuai dengan dokumen yang ditandatangani pada Senin (29/9/2025). Kebijakan ini merupakan jawaban dari investigasi Departemen Perdagangan AS atas impor kayu, produk kayu, dan produk turunannya.
“[Kebijakan ini akan] memperkuat rantai pasok, meningkatkan ketahanan industri, menciptakan lapangan kerja berkualitas tinggi, dan meningkatkan pemanfaatan kapasitas produksi dalam negeri untuk produk kayu,” kata Trump, dikutip Bloomberg, Selasa (30/9/2025).
Namun, para pengembang perumahan memperingatkan bahwa tarif ini juga bisa menghambat investasi dalam pembangunan rumah baru maupun renovasi. Hal ini juga bisa mengurangi efektivitas kampanye Trump yang selama ini mendorong pembelian rumah melalui desakan kepada The Fed untuk menurunkan suku bunga.
Kanada berpotensi terdampak berat oleh kebijakan ini, mengingat negara tersebut merupakan pemasok kayu terbesar ke AS. Kanada saat ini telah dikenakan bea masuk sebesar 35,2% untuk mengimbangi dugaan subsidi dan praktik harga yang tidak adil. Meskipun Trump mengklaim AS tidak membutuhkan kayu dari Kanada, kenyataannya, pasokan dari Kanada menyumbang sekitar seperlima dari pasar AS.
Sementara untuk negara-negara yang telah menandatangani perjanjian perdagangan terpisah dengan Trump, akan dikenakan tarif yang lebih rendah. Misalnya, tarif atas produk kayu dari Inggris tidak akan melebihi 10% dan untuk Uni Eropa serta Jepang, tarif secara efektif dibatasi hingga 15%.
Beberapa tarif akan meningkat pada 1 Januari 2026, sesuai perintah Trump. Produk kayu berlapis tertentu akan dikenakan tarif hingga 30%, sedangkan lemari dapur dan meja rias akan dikenakan pajak impor sebesar 50%.
Meski demikian, Trump mendapat tekanan dari beberapa anggota Partai Republik di Kongres untuk mengenakan tarif atas furnitur, lemari, dan produk kayu lainnya demi mendukung industri di negara bagian asal mereka.
Beberapa bahkan mendorong agar tarif mencapai 100%. Trump juga menyampaikan dukungannya kepada para produsen furnitur di North Carolina — yang dulunya merupakan pusat industri furnitur domestik AS di wilayah selatan — di mana mereka kini menghadapi persaingan ketat dari produsen luar negeri yang disubsidi.
Meskipun tarif baru atas lemari dan furnitur bisa meningkatkan daya saing produsen dalam negeri, para pengecer memperingatkan bahwa kebijakan ini akan meningkatkan biaya operasional mereka.
Peritel furnitur yang kemungkinan terdampak mencakup Wayfair Inc., Arhaus Inc., Williams-Sonoma Inc., dan RH yang sebelumnya dikenal sebagai Restoration Hardware. Sementara itu, perusahaan dengan rantai pasokan domestik yang lebih kuat, seperti Ethan Allen dan La-Z-Boy Inc., justru bisa mendapat keuntungan dari kebijakan ini.
