JAKARTA – Pabrikan otomotif ternama dari Swedia, Volvo merupakan salah satu merek yang masih mempertahankan model berwujud station wagon di beberapa pasar, terutama di Eropa.
Saat ini, brand yang mayoritas kepemilikannya dipegang oleh Geely Holdings ini dua model wagon yakni V60 dan V90. Meskipun demikian, Volvo bersiap mengambil langkah untuk menghapus segmen kendaraan ini di masa depan.
CEO Volvo Cars, Jim Rowan mengatakan langkah tersebut harus diambil mengingat kendaraan SUV yang kini menjadi primadona di pasar global karena memiliki ground clearance lebih tinggi dibandingkan wagon.
“Saya rasa sudah waktunya berubah. SUV saat ini lebih tinggi dari sebelumnya,” kata Rowan dikutip dari Autocar, Sabtu, 8 Maret.
Menurut Rowan, pengambilan keputusan dalam membeli mobil Volvo saat ini didominasi oleh wanita yang menyukai kendaraan lebih tinggi dan praktis.
“Salah satu hal yang berubah selama bertahun-tahun adalah para pengambil keputusan untuk membeli mobil Volvo lebih condong ke wanita, karena mereka menyukai kendaraan yang lebih tinggi,” tambah Rowan.
Ia juga memberi contoh pada model terbarunya, yaitu ES90. Salah satu EV flagship dari Volvo tersebut memiliki tingkat ground clearance yang lebih tinggi sehingga desainnya hampir mendekati ke arah crossover dibandingkan saloon atau sedan.
“Bisa dilihat dari sedan kami, ES90, kami telah menaikkan ketinggiannya, bukan menurunkannya,” jelas Rowan.
Saat ini, sebagian besar dari lini kendaraan yang ditawarkan Volvo merupakan SUV mencakup XC40, XC60, dan XC90 untuk segmen ICE. Kemudian, kendaraan listriknya sendiri diisi oleh EX30, EX40, EC40, EX90, dan EX60 yang akan datang.
Namun, Volvo kini masih menyediakan opsi untuk kendaraan sedan seperti S60 dan S90 serta wagon pada V60 dan V90 untuk pasar global.
