Liputan6.com, Jakarta – Laporan terbaru menunjukkan sektor properti Indonesia memperlihatkan ketahanan yang luar biasa dan sinyal positif selama kuartal III 2025. Performa ini dicapai di tengah berbagai tekanan ekonomi, ditambah dinamika sosial berupa demonstrasi massal menjelang akhir kuartal.
Meskipun beberapa kota mengalami stagnasi dan koreksi harga akibat tekanan daya beli yang melemah serta sentimen konsumen yang menunggu, mayoritas kota masih mencatat pertumbuhan harga yang positif.
Secara nasional, data Pinhome mencatat stabilitas yang mengesankan. Tren harga rumah Tipe ≤200 m2 menunjukkan angka stabil 0%, sementara rumah Tipe ≥201 m2 hanya mengalami penurunan marjinal sebesar −0,4%.
CEO Founder Pinhome Dayu Dara Permata, mengungkapkan bahwa ketahanan pasar properti ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah dan otoritas moneter.
“Kebijakan seperti penurunan suku bunga dan insentif PPN menjadi penopang utama stabilitas pasar, terutama di segmen menengah ke bawah. Rumah tipe ≤120 m2 terus mendorong pasar berkat permintaan dari pembeli rumah pertama,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/10/2025).
Data ini memperkuat pandangan bahwa segmen first home buyer (pembeli rumah pertama) dan kebijakan stimulus fiskal pemerintah menjadi jangkar utama yang menahan pasar dari gejolak yang lebih besar.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/992230/original/068011700_1442484584-20150917-Pameran-property-2015-Jakarta4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)