TREEMANSION: Komunitas Sejarah Pasuruan yang Bangkitkan Kembali Warisan Budaya Lewat Eksplorasi

TREEMANSION: Komunitas Sejarah Pasuruan yang Bangkitkan Kembali Warisan Budaya Lewat Eksplorasi

Pasuruan (beritajatim.com) – Komunitas TREEMANSION resmi berdiri pada 16 April 2024 dengan misi melestarikan sejarah dan budaya melalui eksplorasi. Komunitas ini menjadi wadah bagi generasi muda yang peduli terhadap sejarah yang mulai dilupakan masyarakat.

Nama TREEMANSION diambil dari dua kata, yaitu “Tree” dan “Mansion”, yang memiliki makna filosofis mendalam. “Tree” melambangkan akar sejarah, sedangkan “Mansion” mencerminkan semangat membangkitkan kembali kisah lama yang telah redup.

“Filosofi nama ini kami pilih agar setiap anggota memahami bahwa sejarah itu punya akar kuat dan bisa tumbuh besar kalau dirawat,” ujar Rivas, salah satu pendiri komunitas TREEMANSION.

Dalam praktiknya, komunitas ini aktif melakukan eksplorasi ke berbagai situs bersejarah di Kabupaten Pasuruan. Kegiatan eksplorasi diadakan dua kali setiap bulan dengan fokus pada pengalaman langsung dan diskusi.

Setiap lokasi yang dikunjungi didokumentasikan serta dilengkapi laporan naratif untuk memperkaya pemahaman anggota. “Kami ingin sejarah itu hidup, bukan sekadar catatan buku yang dilupakan,” terang Rivas.

Tak hanya melalui eksplorasi, TREEMANSION juga rutin membagikan tulisan sejarah setiap Sabtu melalui platform WhatsApp. Tulisan-tulisan ini dikemas informatif dan inspiratif agar mudah dipahami oleh semua kalangan.

Komunitas ini juga merambah ke platform digital seperti X (Twitter) dan Quora untuk menjangkau audiens yang lebih luas. “Kami ingin sejarah lokal bisa bersanding dengan narasi global dalam satu ruang digital,” katanya.

Topik yang dibahas sangat beragam, dari sejarah desa kecil hingga peristiwa dunia yang berdampak besar. Tujuannya adalah membangun kesadaran bahwa sejarah tidak hanya terjadi di tempat jauh, tetapi juga dekat dan relevan.

Dengan pendekatan eksplorasi dan edukasi digital, TREEMANSION ingin menciptakan pembelajaran sejarah yang inklusif dan menyenangkan. “Kami percaya sejarah itu menarik kalau dikemas dengan cara yang hidup dan kontekstual,” tambah Rivas.

Rivas berharap TREEMANSION bisa terus menjadi ruang tumbuh bagi generasi muda yang ingin memahami masa lalu dan mencintai warisan budaya. “Ini langkah kecil kami untuk menjaga akar dan membangun masa depan yang lebih bijak,” tutupnya. [ada/aje]