Transformasi Digital Dorong Layanan Kesehatan Jadi Lebih Efisien

Transformasi Digital Dorong Layanan Kesehatan Jadi Lebih Efisien

JAKARTA – Di era digitalisasi, sistem layanan kesehatan pun turut bertransformasi. Bahkan fungsinya dapat menjadi tulang punggung inovasi di sektor medis.

Salah satu fondasi utama transformasi ini adalah pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) sebagai alat bantu, bukan pengganti terutama dalam dalam proses pelayanan medis. AI diterapkan secara strategis untuk mempercepat akses informasi, meningkatkan akurasi, dan mendukung keputusan klinis secara real-time tanpa mengubah esensi layanan yang tetap berpusat pada peran tenaga medis.

“Fungsi AI bukan mengambil alih peran dokter, tapi membantu agar proses kerja lebih cepat dan efisien,” jelas Hasan Widjaja, GM Information and Technology Bethsaida Healthcare dalam Grand Opening Bethsaida Hospital Serang, Banten, baru-baru ini.

Salah satu contoh nyata dalam transformasi digitalisasi ini adalah ketika dokter mencari rekam medis pasien. Sebelumnya, mereka harus masuk ke sistem radiologi secara manual, mengecek tanggal, dan mencari data satu per satu.

Kini, cukup dengan mengetik “kapan terakhir ke radiologi”, sistem AI langsung menyaring dan menampilkan data yang relevan sesuai riwayat medis pasien. Pembaruan terkait AI ini pun dapat digunakan untuk berbagai jenis kasus dan pasien yang datang ke rumah sakit. 

“Ini bukan hanya menghemat waktu, tapi juga meningkatkan ketepatan diagnosis dan pelayanan,” tambahnya.

Inovasi seperti dokumentasi medis berbasis standar internasional ini digagas dengan integrasi MIMS (Monthly Index of Medical Specialties) untuk keamanan obat, pemantauan ambulans real-time, hingga monitoring vital signs yang terhubung langsung ke sistem pusat mempertegas komitmen Bethsaida dalam digitalisasi. Seluruh sistem tersebut mendukung dokter agar bisa memberikan layanan yang cepat, tepat, dan personal.

Pengakuan atas keberhasilan transformasi ini datang dalam bentuk penghargaan “Smart Hospital of The Year in Indonesia” yang diterima pada Maret 2025. Penghargaan ini menjadi validasi bahwa penerapan teknologi digital termasuk AI dapat meningkatkan keselamatan pasien, efisiensi layanan, dan akurasi keputusan klinis secara signifikan.

Lebih dari sekadar transformasi di layanan kesehatan, Bethsaida Hospital Serang juga memiliki layanan spesialis unggulan seperti Heart & Vascular Center, yang merupakan hasil kolaborasi dengan Jakarta Heart Center. Fasilitas ini menyediakan penanganan komprehensif bagi pasien jantung, mulai dari diagnosis hingga bedah kompleks.

“Layanan kami tetap sama dalam esensinya manusiawi dan berbasis empati. Yang membedakan adalah bagaimana teknologi digital terbaik kami gunakan untuk meningkatkan kecepatan, kenyamanan, dan keamanan pasien,” ungkap dr. Tirtamulya Juandy, Direktur Bethsaida Hospital Serang.

Dalam kesempatan yang sama, Prof. dr. Hananiel P. Wijaya, CEO Bethsaida Healthcare, turut menambahkan keberadaan rumah sakit ini di Serang dan Cilegon tidak hanya untuk menyediakan layanan medis berkualitas tinggi, tetapi juga untuk mendukung pembangunan daerah secara lebih luas.

“Kami ingin menjadi bagian dari ekosistem yang memperkuat kualitas hidup masyarakat, baik dari aspek kesehatan maupun sosial ekonomi,” ujarnya.