GELORA.CO – Seorang siswa SD di Subang berinisial ARO, 9, meninggal dunia usai menjadi korban perundungan atau bullying dari kakak kelasnya. Kasatreskrim Polres Subang AKP Gilang Indra F.R menjelaskan, perundungan itu terjadi pada 11 November lalu.
Namun, korban baru dilarikan ke rumah sakit pada 19 November usai mengeluhkan pusing di kepalanya. Barulah saat itu kedua orang tuanya mengetahui adanya insiden perundungan tersebut.
Korban kemudian menjalani perawatan medis selama beberapa hari hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada 25 November lalu lantaran mengalami pendarahan pada otaknya.
“Kejadiannya itu tanggal 11 (November), kemudian diketahui itu tanggal 19 langsung dibawa ke rumah sakit. Setelah itu tanggal 25 kemarin (meninggal),” ujar Gilang, Kamis (5/12).
Gilang menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi, korban mendapatkan kekerasan dari beberapa kakak kelasnya. Korban dipukul pada sejumlah bagian tubuhnya termasuk kepala.
“Ada kekerasan, seperti dipukul. Dari teman-temannya, dari (keterangan) saksi,” ucapnya.
Pembullyan dilakukan kakak kelasnya karena korban tidak mau memberikan uang saat dipalak. Hal itu membuat kakak kelasnya kesal hingga insiden perundungan berujung maut itu terjadi.
“Berdasarkan keterangan saksi itu dikompas atau dipalak, korban tidak memberi,” jelasnya.